Tanpa Disadari, Makanan Ini Bisa Bikin PMS Makin Parah, Apa Kamu Pernah Makan Salah Satunya?

Kopi
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Menjelang menstruasi, banyak perempuan mengalami berbagai keluhan fisik dan emosional seperti nyeri perut, mudah marah, cepat lelah, hingga keinginan makan berlebihan. Fase ini dikenal sebagai PMS (Premenstrual Syndrome), dan meski umum terjadi, tidak semua perempuan mengalami intensitas gejala yang sama. Yang mengejutkan, salah satu faktor yang paling sering diabaikan namun memiliki pengaruh besar terhadap PMS adalah makanan yang dikonsumsi.

Sering Tiba-Tiba Marah atau Sedih Saat Haid? Ini Alasan Emosi Bisa Naik-Turun Drastis!

Banyak dari kita mungkin mencari pelarian dari nyeri dan mood swing dengan camilan manis, makanan gurih berlemak, atau minuman berkafein tinggi. Rasanya memang nyaman sejenak, tetapi siapa sangka justru itulah penyebab PMS semakin terasa berat. Dalam artikel ini, kita akan membongkar secara lengkap daftar makanan yang tanpa disadari bisa memperparah PMS. Jika kamu sering merasa PMS makin sulit dikendalikan, bisa jadi jawabannya ada di piringmu sendiri.

Mengapa Makanan Berpengaruh pada Gejala PMS?

PMS Bikin Emosi Meledak? Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Mood Swing yang Jarang Diungkap!

Sebelum menyalahkan hormon sepenuhnya, penting untuk memahami bahwa apa yang kamu makan ikut menentukan bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan hormon menjelang haid. Ketika kadar estrogen dan progesteron naik turun secara drastis, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap ketidakseimbangan lain—termasuk asupan nutrisi.

Beberapa jenis makanan bisa memicu peradangan, memperparah retensi cairan, mempercepat perubahan gula darah, atau bahkan memengaruhi zat kimia di otak seperti serotonin. Semua ini berkontribusi pada timbulnya gejala PMS seperti kembung, nyeri payudara, perubahan suasana hati, kelelahan, hingga keinginan makan yang tak terkendali.

Rahasia Tubuh Seimbang: Ternyata Ini Makanan yang Diam-Diam Atur Hormon Anda!

Sementara itu, konsumsi makanan tertentu dalam jumlah besar juga bisa memperberat kerja sistem saraf pusat dan saluran pencernaan, yang sedang berada dalam kondisi sensitif selama fase luteal (saat PMS biasanya muncul). Inilah mengapa, tanpa disadari, kebiasaan makan saat PMS bisa menjadi bumerang yang memperparah kondisi.

Gula Berlebih: Pemicu Mood Swing dan Kelelahan

Salah satu makanan yang paling sering dikaitkan dengan gejala PMS berat adalah makanan manis yang tinggi gula rafinasi. Cokelat susu, kue, permen, dan minuman manis mungkin terasa sebagai penyelamat saat suasana hati sedang turun, namun kenyataannya hanya memberikan efek “senang sesaat”.

Setelah lonjakan gula darah yang cepat, tubuh akan mengalami penurunan kadar gula secara drastis, yang menyebabkan kamu merasa lebih lelah, murung, bahkan mudah menangis. Selain itu, gula juga bisa memicu peradangan dalam tubuh dan memperburuk jerawat hormonal yang biasanya muncul menjelang haid. Jika dikonsumsi berlebihan, efeknya bukan hanya pada fisik, tetapi juga pada kestabilan emosi.

Garam dan Makanan Tinggi Natrium: Biang Kembung dan Retensi Cairan

Pernah merasa perut kembung parah atau tangan dan kaki membengkak sebelum haid? Bisa jadi itu disebabkan oleh konsumsi garam berlebih. Makanan seperti keripik, makanan kaleng, mie instan, dan fast food mengandung natrium tinggi yang membuat tubuh menahan lebih banyak air.

Saat hormon progesteron menurun menjelang menstruasi, tubuh cenderung lebih mudah menyimpan cairan. Ketika asupan garam tinggi, efeknya jadi berlipat: perut terasa begah, wajah tampak bengkak, dan celana mendadak terasa sempit. Kondisi ini juga memengaruhi suasana hati karena rasa tidak nyaman secara fisik bisa meningkatkan iritabilitas dan membuat kamu semakin sensitif.

Kafein: Menyebabkan Gelisah dan Gangguan Tidur

Banyak perempuan menggantungkan energinya pada kopi, teh hitam, atau minuman berenergi, terutama saat tubuh terasa lesu menjelang haid. Tapi, tahukah kamu bahwa kafein justru bisa memperburuk PMS?

Kafein merangsang sistem saraf dan bisa meningkatkan kecemasan, rasa gelisah, dan gangguan tidur. Padahal, saat PMS, tubuh justru membutuhkan lebih banyak istirahat dan ketenangan. Selain itu, kafein juga bisa memperparah kram perut karena meningkatkan kontraksi otot rahim. Jika kamu mengalami nyeri haid hebat atau insomnia menjelang menstruasi, coba perhatikan asupan kafeinmu—bisa jadi itu penyebabnya.

Lemak Trans dan Makanan Gorengan: Memicu Peradangan

Gorengan, margarin, donat, dan makanan cepat saji mengandung lemak trans yang dikenal sebagai pemicu peradangan. Saat tubuh mengalami peradangan, gejala PMS bisa menjadi lebih menyiksa—baik secara fisik maupun emosional.

Lemak trans juga memengaruhi keseimbangan hormon dan dapat mengganggu produksi prostaglandin, senyawa dalam tubuh yang berperan dalam rasa nyeri dan kontraksi otot. Konsumsi tinggi lemak trans berkaitan erat dengan peningkatan nyeri haid, sakit kepala, dan mood swing yang tajam.

Karbohidrat Olahan: Mengacaukan Gula Darah dan Energi

Roti putih, nasi putih, dan pasta yang terbuat dari tepung halus termasuk dalam kategori karbohidrat olahan. Jenis makanan ini memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat menyebabkan fluktuasi tajam pada kadar gula darah. Akibatnya, tubuh jadi cepat lelah, suasana hati berubah-ubah, dan keinginan ngemil menjadi lebih besar.

Ketika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat olahan juga menurunkan sensitivitas insulin dan memengaruhi metabolisme estrogen. Dampaknya tidak hanya memperparah PMS, tetapi juga berpotensi memengaruhi siklus haid secara keseluruhan. Mengganti karbohidrat olahan dengan biji-bijian utuh bisa membantu menstabilkan energi dan mood menjelang menstruasi.

Minuman Bersoda dan Alkohol: Kombinasi Pengacau Hormon

Satu gelas soda dingin mungkin terasa menyegarkan, tetapi efeknya terhadap PMS justru sebaliknya. Minuman bersoda mengandung gula tinggi, kafein, dan zat aditif yang bisa memicu kembung, meningkatkan gula darah, serta membuat kamu cepat lelah. Sementara itu, alkohol bisa mengganggu fungsi hati yang bertanggung jawab mengatur hormon dalam tubuh.

Alkohol juga bersifat diuretik, menyebabkan dehidrasi dan memengaruhi kualitas tidur. Jika dikonsumsi menjelang atau saat menstruasi, alkohol dapat memperburuk suasana hati, memperparah kram, dan membuat tubuh lebih rentan terhadap stres.

Meskipun gejala PMS adalah hal yang umum terjadi, bukan berarti kamu harus menerimanya begitu saja tanpa solusi. Salah satu langkah paling efektif untuk meringankan PMS adalah memperhatikan pola makan dan menghindari makanan yang bisa memperparah kondisi tubuh dan emosi.

Dengan menyadari bahwa camilan manis, gorengan, kafein, dan makanan tinggi garam bisa menjadi pemicu PMS berat, kamu bisa mulai melakukan perubahan kecil namun berdampak besar. Cobalah mengganti makanan tersebut dengan yang lebih seimbang seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Tubuhmu akan berterima kasih, dan PMS pun bisa terasa jauh lebih ringan dari biasanya.

Jadi, lain kali saat PMS mulai terasa, perhatikan bukan hanya suasana hatimu—tapi juga isi piringmu. Karena bisa jadi, makanan yang kamu pilih diam-diam memperburuk semuanya.