Minyak Bekas Goreng Ikan Dipakai Untuk Menggoreng Lagi? Hati-Hati Racun Tersembunyi!
- Freepik
-
Peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Risiko kanker saluran pencernaan atau usus.
-
Kerusakan sel hati dan peningkatan stres oksidatif.
Gangguan sistem imun.
Kenapa Minyak Bekas Ikan Lebih Berbahaya dari Minyak Bekas Lain?
Minyak bekas ikan lebih cepat rusak dibanding minyak yang digunakan untuk menggoreng bahan lain seperti tempe, tahu, atau pisang. Hal ini disebabkan:
Lemak ikan yang tidak stabil: Lemak tak jenuh pada ikan sangat rentan terhadap panas dan udara, mudah berubah menjadi senyawa oksidatif.
Protein ikan yang tertinggal: Sisa protein bisa hangus dan larut dalam minyak, mempercepat bau tengik dan pembentukan senyawa toksik.
Aroma dan rasa yang kuat: Minyak bekas ikan akan mengubah cita rasa makanan lain jika digunakan kembali.
Ciri-Ciri Minyak Sudah Tidak Layak Pakai
Agar kamu bisa mengenali kapan minyak bekas ikan harus dibuang, perhatikan tanda-tanda berikut:
Warna berubah menjadi cokelat tua atau kehitaman.
Muncul busa berlebihan saat dipanaskan.
Bau amis atau tengik yang menyengat.
Minyak terlihat lebih kental dan “berat”.
Makanan yang digoreng lebih cepat gosong, tapi bagian dalam masih mentah.
Minyak mudah berasap meski belum terlalu panas.