Mimpi Buruk Bukan Sekadar Gangguan Tidur, Bisa Percepat Penuaan dan Sebabkan Kematian Dini

Ilustrasi mimpi buruk
Sumber :
  • Pixaby

Pertama, mimpi buruk yang intens dan berulang memicu respons stres dalam tubuh. Ketika kita bermimpi buruk, otak melepaskan hormon stres seperti kortisol. Jika hal ini terjadi terus-menerus, maka tubuh bisa mengalami stres kronis yang pada akhirnya mempercepat penuaan sel dan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit degeneratif.

Cara Membuat Kulit Glowing dalam Seminggu

Kedua, mimpi buruk juga sering kali dikaitkan dengan peradangan kronis. Para peneliti menemukan adanya kaitan antara frekuensi mimpi buruk dan peningkatan marker inflamasi dalam darah. Peradangan kronis merupakan salah satu penyebab utama penuaan dini dan kerusakan jaringan dalam jangka panjang.

Ketiga, terdapat hubungan langsung dengan panjang telomer. Telomer adalah ujung pelindung kromosom dalam sel tubuh. Semakin pendek telomer, semakin tua usia biologis seseorang. Dalam studi ini, orang yang sering mengalami mimpi buruk memiliki telomer yang lebih pendek dibandingkan mereka yang tidak.

Siapa yang Berisiko Mengalami Mimpi Buruk Kronis?

Kulit Tambah Berminyak di Sore Hari? Ini Cara Cepat Balikin Look Fresh Kamu!

Beberapa faktor dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mengalami mimpi buruk kronis. Diantaranya adalah trauma psikologis di masa lalu, gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan PTSD (post-traumatic stress disorder). Kondisi medis tertentu, penggunaan obat-obatan seperti antidepresan dan steroid, serta kualitas tidur yang buruk juga berperan.

Mereka yang bekerja di lingkungan penuh tekanan atau memiliki riwayat insomnia juga lebih rentan mengalami mimpi buruk yang berulang. Dalam banyak kasus, mimpi buruk menjadi cerminan ketidakseimbangan mental dan emosional yang belum terselesaikan.

Patah Hati Bisa Bikin Kurus? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Studi ini membuka mata dunia kesehatan akan pentingnya memperhatikan kualitas tidur dan kesehatan mental secara menyeluruh. Mimpi buruk bukan hanya sekadar bunga tidur atau gangguan sementara. Jika terjadi terus-menerus, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang mengalami tekanan serius, baik secara mental maupun fisik.

Halaman Selanjutnya
img_title