Kenapa Saat Hujan Kita Jadi Galau dan Ingin Sendiri? Ini Penjelasannya Secara Psikologis
- Freepik
2. Kurangnya Cahaya Turunkan Hormon Mood Positif
Saat hujan, sinar matahari berkurang drastis. Akibatnya, produksi hormon serotonin (hormon yang menjaga suasana hati tetap stabil) juga ikut menurun. Serotonin rendah bisa membuat kita merasa lesu, tidak termotivasi, dan cenderung murung. Ini mirip gejala ringan dari seasonal affective disorder (SAD), meskipun kita tinggal di negara tropis.
Dr. King menyebutkan bahwa tubuh manusia sangat responsif terhadap cahaya alami. Ketika langit mendung terus-menerus, sistem biologis kita juga ikut ‘redup’ secara emosional.
3. Simbolisme Hujan dalam Budaya Populer
Coba ingat, berapa banyak adegan galau, patah hati, atau perpisahan dalam film atau video klip yang berlatar hujan? Dalam budaya populer, hujan sering diasosiasikan dengan kesedihan, kehilangan, atau kesendirian. Kita sudah menyerap pesan ini sejak kecil dari lagu, film, hingga puisi.
Otak kita secara bawah sadar menyimpan asosiasi ini. Jadi saat hujan benar-benar datang, emosi yang diasosiasikan dengan hujan ikut ‘bangkit’ tanpa disadari. Inilah sebabnya kamu bisa merasa tiba-tiba sedih meski sebenarnya tidak terjadi apa-apa hari itu.