Benarkah Kejengkolan Bisa Sebabkan Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Medisnya!

Ilustrasi jengkol
Sumber :
  • pinterest

Dr. Davison menegaskan, beberapa orang punya kemampuan metabolisme yang lebih baik terhadap asam jengkolat, tapi yang lain bisa sangat sensitif. Faktor genetik dan kondisi hidrasi sangat berpengaruh.

Membedakan Mitos dan Fakta tentang Jengkol

Viral Fart Walking Setelah Makan Siang, Beneran Bisa Bikin Kurus?

Ada banyak anggapan salah soal jengkol yang perlu diluruskan:

  • Mitos: Jengkol pasti bikin gagal ginjal.
    Fakta: Tidak selalu. Asalkan dikonsumsi dengan bijak dan tubuh cukup cairan, jengkol relatif aman.
  • Mitos: Jengkol beracun karena baunya.
    Fakta: Bau khas jengkol berasal dari senyawa sulfur, bukan racun. “Bau bukan indikator toksisitas,” kata Dr. Davison.
  • Mitos: Kejengkolan pasti terjadi kalau makan jengkol.
    Fakta: Tidak. Banyak orang bisa makan jengkol tanpa masalah, tergantung cara memasak dan kondisi tubuh.

Cara Aman Makan Jengkol Tanpa Risiko Kejengkolan

Kamu bisa tetap menikmati jengkol, asal tahu triknya. Berikut tips dari para ahli:

  1. Rebus dua kali dan buang air rebusannya — mengurangi kadar asam jengkolat.
  2. Rendam semalaman — proses ini membantu menguraikan senyawa kristal.
  3. Jangan makan berlebihan — porsi kecil jauh lebih aman.
  4. Minum air putih banyak sebelum dan sesudah makan jengkol — ini membantu tubuh membuang asam jengkolat.
  5. Kenali respons tubuhmu sendiri — kalau kamu pernah kejengkolan, sebaiknya hindari.
Lihat Jam Makan Siangmu, Apakah Waktu Tertentu Bisa Mempengaruhi Kenaikan Berat Badan?

Dr. Davison menyarankan untuk memperlakukan jengkol seperti zat dengan potensi iritasi tinggi dan menyarankan pendekatan moderat.

Halaman Selanjutnya
img_title