Kebiasaan Sederhana yang Berbahaya, Rendam Sendok Aluminium Bisa Sebabkan Alzheimer hingga Masalah Pada Ginjal?

Sendok Aluminium
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Bayangkan kamu sedang menyeduh teh hangat atau kopi pagi, lalu meninggalkan sendok aluminium terendam dalam gelas. Terlihat sangat biasa dan bahkan dilakukan hampir setiap hari, bukan?

Campur Sembarangan Bahan Makanan? 5 Kombinasi Ini Bisa Picu Risiko Kerusakan Hati hingga Diabetes!

Namun tahukah kamu bahwa kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar bagi tubuh? Ya, sendok aluminium yang terkena air panas dapat melepaskan ion logam ke dalam minumanmu. Jika hal ini terjadi berulang, bisa menyebabkan akumulasi logam berat dalam tubuh.

Mengejutkannya, beberapa studi bahkan mengaitkan paparan aluminium dalam jangka panjang dengan penyakit Alzheimer dan gangguan pada ginjal. Apakah ini fakta atau sekadar ketakutan berlebihan? Mari kita bahas lebih dalam berdasarkan bukti ilmiah dan pendapat para ahli dunia.

Pernah Mimpi Terjatuh dari Gedung Tertinggi, Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Otak?

Aluminium adalah logam ringan yang umum digunakan pada alat makan dan masak. Ia terkenal karena murah, tahan karat, dan mudah dibentuk. Tapi di balik kepraktisannya, aluminium bersifat reaktif terhadap panas dan zat asam.

Saat sendok aluminium direndam dalam air panas, apalagi dalam cairan asam seperti teh, kopi, atau air lemon, logam ini bisa melepas ion aluminium (Al³⁺) ke dalam minuman. Ion ini tak hanya mengubah rasa, tapi juga bisa diserap tubuh jika dikonsumsi.

Dibalik Tambang Nikel, Ancaman Kesehatan dari Disfungsi Ginjal hingga Sistem Saraf Mengintai!

Lebih berbahayanya lagi, jika permukaan sendok sudah tergores, mengelupas, atau aus, maka pelepasan ion akan lebih tinggi. Artinya, alat makan yang tampak usang justru bisa menjadi sumber paparan logam berat tanpa kita sadari.

Hubungan antara aluminium dan Alzheimer bukan hal baru. Sejak tahun 1970-an, para ilmuwan mulai meneliti kaitan antara paparan aluminium dan penyakit neurodegeneratif ini. Salah satu nama yang menonjol adalah Dr. Christopher Exley dari University of Keele, Inggris. Dalam beberapa penelitiannya, ia menemukan konsentrasi tinggi aluminium di otak pasien Alzheimer, khususnya pada bagian plak amyloid, yang merupakan ciri khas Alzheimer.

Halaman Selanjutnya
img_title