Tidur Terlalu Lama di Akhir Pekan Bisa Picu Stroke Begini Penjelasan Medis
- Pixabay/ AiArtista
Tidur berlebihan, terutama jika berlangsung terus-menerus tanpa sebab medis yang jelas, ternyata bukan hanya soal malas atau mumpung libur. Dalam jangka panjang, oversleeping berdampak langsung pada fungsi otak, struktur pembuluh darah, hingga keseimbangan kimia tubuh yang semuanya bisa meningkatkan risiko stroke.
Berikut beberapa mekanisme biologis dan neurologis yang menjelaskan pengaruh tidur terlalu lama terhadap otak.
1. Peningkatan Peradangan Sistemik dan Otak
Salah satu efek yang cukup konsisten dalam studi-studi adalah bahwa oversleeping memicu peningkatan sitokin pro-inflamasi, seperti IL-6 dan CRP (C-reactive protein). Menurut penelitian dalam Journal of the American Heart Association (2019), inflamasi kronis akibat oversleeping dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah kecil di otak yang dikenal sebagai small vessel disease, penyebab umum stroke iskemik ringan dan demensia vaskular.
“Inflamasi akibat oversleeping dapat memperburuk fungsi endotel dan mempersempit pembuluh darah kecil di otak," kata ahli neurologi dan peneliti di Harvard Medical School, Dr. Matthew Pase
2. Penurunan Aliran Darah ke Otak (Cerebral Hypoperfusion)
Tidur terlalu lama juga dikaitkan dengan penurunan aktivitas otak dan perlambatan sirkulasi darah. Studi neuroimaging dengan fMRI menunjukkan bahwa oversleeping bisa mengurangi perfusi otak, terutama di area prefrontal cortex dan hippocampus (dua wilayah penting untuk konsentrasi, memori, dan pengambilan keputusan).