Ngorok Bisa Sebabkan Stroke? Ini Penjelasan dari Ahli Medis

Ilustrasi pasangan ngorok
Sumber :
  • Freepik

LifestyleNgorok atau mendengkur saat tidur sering kali dianggap hal biasa, bahkan jadi bahan bercanda di antara pasangan. Namun tahukah kamu, bahwa ngorok bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang serius? Dalam banyak kasus, ngorok menjadi gejala awal dari Obstructive Sleep Apnea (OSA), gangguan pernapasan saat tidur yang diam-diam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Bukan Hanya Diabetes, Sering Bangun Malam untuk Buang Air Kecil? Waspadai Bisa Jadi Penyakit Ini

Menurut data dari American Academy of Sleep Medicine, lebih dari 25 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita OSA, dan banyak yang tidak menyadarinya. Salah satu pakar sleep medicine terkemuka dari University of California San Diego, Dr. Atul Malhotra menyebut bahwa ngorok adalah alarm dini bahwa saluran napas terganggu. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti tekanan darah tinggi dan stroke.

Jadi, yuk kita pahami lebih dalam bagaimana ngorok bisa berkaitan langsung dengan risiko stroke, serta bagaimana cara mendeteksinya lebih awal.

5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia dan yang Paling Banyak Menyerang Orang Indonesia

Pertama mari kita pahmi apa itu ngorok. Ngorok adalah suara getaran yang muncul saat udara mengalir melalui jaringan saluran napas yang menyempit atau terhalang saat tidur. Semakin besar hambatannya, semakin keras suara ngorok yang terdengar.

Namun tidak semua ngorok sama. Ada ngorok yang sifatnya ringan dan tidak berbahaya, tapi ada pula yang menjadi gejala dari sleep apnea, terutama Obstructive Sleep Apnea (OSA), di mana napas berhenti sesaat secara berulang kali sepanjang malam.

Minum Paracetamol Saat Sakit Sedikit? Bisa Jadi Malah Bikin Masalah Baru

Lantas apa itu sleep apnea? Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti dan mulai kembali berulang kali. Ini bisa terjadi karena otot tenggorokan terlalu rileks hingga menutup saluran napas.

Gejala utama sleep apnea antara lain ngorok keras, terhentinya napas saat tidur (biasanya diketahui pasangan),  terbangun mendadak dengan napas terengah. Selain itu, sering mengalami sakit kepala di pagi hari, rasa lelah berlebihan di siang hari hingga sulit konsentrasi

Halaman Selanjutnya
img_title