Ngorok Bisa Sebabkan Stroke? Ini Penjelasan dari Ahli Medis

Ilustrasi pasangan ngorok
Sumber :
  • Freepik

Menurut peneliti dan pakar sleep medicine dari University of Missouri, Dr. David Gozal sleep apnea bukan sekadar gangguan tidur, tetapi penyakit sistemik yang bisa merusak otak, jantung, dan pembuluh darah.

Kenapa Tubuh Bengkak dan Berat Badan Naik Drastis? Waspadai Bisa Jadi Pertanda Ginjal Bocor

Penelitian dari Harvard Medical School menemukan bahwa orang dengan sleep apnea berat memiliki risiko stroke 2–3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang tidak ngorok atau tidak memiliki sleep apnea.

Studi lain dari Sleep Heart Health Study, yang melibatkan lebih dari 5.000 partisipan, juga menyimpulkan bahwa tingkat keparahan OSA sangat berkorelasi dengan kejadian stroke dan gangguan jantung.

Bagaimana Ngorok dan Sleep Apnea Bisa Menyebabkan Stroke?

Menopause Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Ini Jawaban Ahli

Untuk memahami bagaimana ngorok bisa meningkatkan risiko stroke, kita harus melihat bagaimana otak, jantung, dan saluran pernapasan bekerja dalam harmoni saat tidur. Saat kamu bernapas dengan lancar, otak menerima aliran oksigen yang stabil—ini vital untuk fungsi saraf, regulasi tekanan darah, dan kestabilan ritme jantung. Namun saat saluran napas tersumbat akibat sleep apnea, semua sistem ini terganggu.

Setiap kali seseorang berhenti bernapas saat tidur (yang bisa terjadi ratusan kali dalam satu malam pada kasus sleep apnea berat), tubuh merespons dengan "mode panik." Sistem saraf simpatik, yang biasanya tenang saat tidur mendadak aktif seperti sedang menghadapi ancaman serius.

Liburan Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli Kardiologi

Menurut profesor kardiologi dari Mayo Clinic, Dr. Virend Somers sleep apnea menciptakan lonjakan tekanan darah mendadak saat tidur. Ini terjadi berulang-ulang dan membuat sistem kardiovaskular kita dalam kondisi waspada terus-menerus, bahkan saat seharusnya beristirahat.

Halaman Selanjutnya
img_title