Minum Paracetamol Saat Sakit Sedikit? Bisa Jadi Malah Bikin Masalah Baru

Ilustrasi obat paracetamol
Sumber :
  • Freepik

Dosis aman untuk orang dewasa umumnya tidak lebih dari 4.000 mg per hari. Melebihi ini bisa merusak hati secara serius.

Kaki Kram dan Kepala Berat di Pagi Hari Setelah Idul Adha? Waspadai Tanda Bahaya Ini

Untuk diketahui, tubuh manusia memiliki sistem imun yang canggih. Demam ringan, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman sering kali adalah tanda bahwa tubuh sedang bekerja melawan virus atau memulihkan jaringan yang rusak. Menekan gejala ini secara langsung bisa mengganggu proses penyembuhan alami.

Spesialis pengobatan darurat dari Johns Hopkins University School of Medicine, Dr. Andrew Stolbach  mengatakan, bahwa tdak semua nyeri perlu dihilangkan. Kadang rasa tidak nyaman justru adalah bagian dari penyembuhan."

Bahaya Minum Paracetamol Saat Tidak Diperlukan

  1. Beban pada Hati (Liver)
    Paracetamol dimetabolisme di hati. Konsumsi rutin, meski dalam dosis kecil, bisa menyebabkan akumulasi zat beracun bernama NAPQI. Jika hati terlalu sering memproses zat ini, maka risikonya adalah kerusakan hati jangka panjang, bahkan gagal hati akut.
  2. Interaksi dengan Alkohol
    Mengonsumsi paracetamol setelah minum alkohol bisa memperbesar risiko kerusakan hati. Banyak orang tidak menyadari bahaya ini karena efeknya tidak langsung terasa.
  3. Risiko Overmedication
    Banyak obat flu atau kombinasi mengandung paracetamol. Jika seseorang minum obat flu dan paracetamol secara terpisah, bisa tanpa sadar melebihi dosis aman.
  4. Menghambat Pemulihan Alami Tubuh
    Paracetamol tidak menyembuhkan penyakit, hanya menekan gejalanya. Ini bisa membuat seseorang merasa lebih baik padahal tubuh belum sepenuhnya pulih, sehingga berisiko memaksakan diri dan memperparah kondisi.
Kenapa Kepala Terasa Berat Saat Baru Bangun Tidur?

Menurut data dari National Institute for Health and Care Excellence (NICE) di Inggris, paracetamol adalah penyebab utama gagal hati akut di beberapa negara, termasuk AS dan Inggris. Banyak kasus terjadi karena konsumsi melebihi batas aman tanpa disadari.

Studi yang dimuat dalam British Journal of Clinical Pharmacology menunjukkan bahwa konsumsi "therapeutic misadventure"—atau penggunaan berulang dalam dosis sedikit di atas normal—lebih berbahaya dibanding overdosis tunggal besar karena efeknya berlangsung diam-diam dan sulit dideteksi dini.

Halaman Selanjutnya
img_title
Perbedaan Gejala Darah Tinggi pada Pria vs Wanita yang Sering Diabaikan