Mengapa Orang Sering 'Berbicara Aneh' Sebelum Meninggal? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Freepik
Halusinasi dan Perubahan Otak Menjelang Ajal
Salah satu fenomena yang mengejutkan adalah halusinasi visual atau auditori yang mana pasien melihat orang yang tidak ada, atau mendengar suara-suara tertentu. Apa yang sebenarnya terjadi?
Dari sisi neurologi, otak adalah organ yang paling sensitif terhadap kekurangan oksigen. Saat sirkulasi darah melemah, bagian otak seperti korteks visual dan temporal mengalami penurunan fungsi. Akibatnya, otak bisa menciptakan persepsi palsu alias halusinasi.
Dalam jurnal Brain and Behavior (2020), peneliti menjelaskan bahwa saat otak dalam kondisi sekarat, ada aktivitas listrik tak biasa yang bisa memicu semacam 'pengalaman akhir hidup' (near-death experiences), termasuk melihat cahaya terang atau 'dijemput'.
Ada juga fenomena yang disebut terminal lucidity, di mana pasien yang sebelumnya tidak responsif, tiba-tiba sadar penuh dan berbicara jernih beberapa jam sebelum meninggal. Meski belum sepenuhnya dipahami, fenomena ini diyakini terjadi karena ledakan aktivitas neurologis sesaat sebelum shutdown total.
Perspektif Spiritualitas: Dijemput dan Komunikasi dengan Arwah?
Banyak budaya percaya bahwa sebelum meninggal, seseorang bisa “dijemput” oleh roh kerabat yang telah tiada. Dalam Islam, ini diistilahkan dengan malaikat maut yang datang. Dalam tradisi Kristen, sering disebut kehadiran malaikat atau “kedamaian surgawi”. Di Hindu dan Buddha, dikenal pula transisi kesadaran menuju kehidupan selanjutnya. Apakah semua ini hanya halusinasi? Tidak harus begitu.