Gagal Pulen? Ini Cara Menyelamatkan Nasi yang Terlanjur Keras atau Lembek Biar Tetap Enak!

Ilustrasi nasi
Sumber :
  • Freepik

LifestyleNasi pulen adalah dambaan banyak orang, terutama di Indonesia yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari. Tekstur nasi yang empuk, lembut, dan tidak kering membuat sajian makan jadi lebih nikmat dan menyenangkan.

Jenis-Jenis Beras di Indonesia dan Cara Memasaknya agar Pulen, Wajib Tahu untuk Pecinta Nasi!

Namun, sering kali kita mengalami masalah saat memasak nasi, misalnya nasi yang terlalu keras karena kurang air atau nasi yang malah lembek dan terlalu basah karena air yang terlalu banyak. Masalah ini tentu membuat hasil masakan terasa kurang maksimal dan membuat banyak orang merasa kecewa.

Masalah nasi keras atau lembek bisa terjadi karena berbagai sebab. Bisa karena takaran air yang kurang tepat, jenis beras yang berbeda, alat masak yang dipakai, atau cara memasak yang kurang pas. Padahal, nasi yang sudah terlanjur keras atau lembek belum tentu harus dibuang. Ada beberapa trik sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan nasi tersebut agar tetap bisa dinikmati dengan rasa dan tekstur yang jauh lebih baik.

Cara Memasak Opor Ayam dengan Rice Cooker, Praktis dan Anti Ribet!

Jika kamu pernah mengalami nasi yang gagal pulen, jangan langsung putus asa. Yuk, simak beberapa cara mudah menyelamatkan nasi yang terlanjur keras atau lembek berikut ini!

1. Menyelamatkan Nasi yang Terlanjur Keras

Tambahkan Air dan Kukus atau Panaskan Ulang dengan Cara Dikukus

Nasi yang keras biasanya kekurangan kelembapan. Kamu bisa menaburkan sedikit air di atas nasi (sekitar 1–2 sendok makan untuk 1 porsi nasi), lalu kukus selama 10–15 menit sampai nasi menjadi lembut dan pulen kembali. Jika tidak ada alat kukus, panaskan nasi dengan menambahkan sedikit air di penggorengan, lalu tutup rapat dan panaskan dengan api kecil sambil sesekali diaduk.

Halaman Selanjutnya
img_title
Lontong, Ketupat, atau Nasi, Mana yang Lebih Rendah Kalori Saat Dimakan Bersamaan dengan Daging Idul Adha?