Bagaimana Pengaruh Makanan Saat Hamil Bisa Berdampak pada Kelahiran Anak?
- Freepik
Pengaruh nutrisi prenatal tidak berhenti saat bayi lahir. Kondisi gizi yang kurang saat di dalam kandungan dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan dan kualitas hidup anak, yaitu:
- Stunting: Kekurangan nutrisi kronis sejak masa kehamilan (1000 HPK) merupakan penyebab utama stunting atau kondisi tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar usianya. Stunting tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan potensi akademik.
- Rendahnya Tingkat Kecerdasan: Nutrisi ibu adalah faktor utama dalam perkembangan otak janin. Defisit protein, zat besi, dan yodium dapat menghambat pembentukan dan fungsi otak secara permanen, sehingga bayi BBLR atau yang mengalami gizi buruk berpeluang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah.
- Risiko Penyakit Kronis Dewasa: Konsep Fetal Programming menunjukkan bahwa kondisi kekurangan gizi saat di dalam kandungan dapat memprogram metabolisme janin untuk beradaptasi. Adaptasi ini, yang disebut Thrifty Phenotype, dapat meningkatkan risiko anak menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa.
Keseimbangan Gizi Bukan Hanya Tentang Jumlah
Penting untuk dipahami bahwa pola makan ibu hamil harus seimbang dan berkualitas, bukan sekadar banyak secara kuantitas. Konsumsi yang berlebihan, terutama karbohidrat sederhana dan lemak tidak sehat, juga dapat menimbulkan masalah, seperti:
Peningkatan Risiko Diabetes Gestasional: Gula darah tinggi pada ibu dapat memicu pertumbuhan janin yang berlebihan (Makrosomia), yang membuat persalinan menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko cedera saat lahir.
Kelebihan Berat Badan (Obesitas): Berat badan ibu yang berlebihan juga berkaitan dengan risiko preeklamsia dan komplikasi kelahiran lainnya.