Cara Terapkan Gaya Parenting Demokratis, Mendidik Anak Tanpa Banyak Kasih Perintah

Ilustrasi keluarga di China
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pendekatan parenting demokratis menjadi salah satu metode pengasuhan modern yang semakin populer karena mampu menciptakan hubungan harmonis antara orang tua dan anak sambil memupuk kemandirian dan tanggung jawab. Berbeda dengan gaya otoriter yang penuh perintah atau permisif yang terlalu longgar, parenting demokratis menekankan keseimbangan antara memberikan kebebasan dan menetapkan batasan yang jelas.

Pahami Nordic Parenting, Trik Rahasia Anak Mandiri Tanpa Banyak Drama

Dengan pendekatan ini, anak diajak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka belajar menghargai aturan tanpa merasa tertekan. Artikel ini mengulas cara menerapkan gaya parenting demokratis secara efektif, dengan langkah-langkah praktis yang didukung penelitian untuk membantu orang tua mendidik anak tanpa bergantung pada perintah berlebihan.

1. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan

Prinsip utama parenting demokratis adalah melibatkan anak dalam keputusan yang sesuai dengan usia mereka. Menurut Journal of Child and Family Studies (2022), anak yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan sederhana, seperti memilih pakaian atau menu makan malam, cenderung memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Misalnya, untuk anak usia 4-6 tahun, orang tua dapat memberikan dua opsi yang sama-sama positif, seperti “Apakah kamu ingin membaca buku atau bermain puzzle setelah makan?”

Pola Asuh Orang Tua Ryu Kintaro yang Bikin Anaknya Jadi Miliarder Sejak Dini

Pendekatan ini membuat anak merasa dihargai tanpa menghilangkan peran orang tua sebagai pembimbing. Pastikan opsi yang diberikan tetap dalam batas aturan keluarga, sehingga anak belajar membuat pilihan yang bertanggung jawab.

2. Tetapkan Aturan Bersama dengan Diskusi

Dalam parenting demokratis, aturan keluarga dibuat melalui diskusi bersama anak, bukan ditentukan sepihak. Penelitian dari American Psychological Association (2020) menunjukkan bahwa anak yang terlibat dalam pembuatan aturan cenderung lebih patuh karena mereka memahami logika di baliknya.

Halaman Selanjutnya
img_title
5 Cara Unik Bangun Kesadaran Kesehatan Mental melalui Seni dan Komunitas, Memangnya Bisa?