Cara Terapkan Gaya Parenting Demokratis, Mendidik Anak Tanpa Banyak Kasih Perintah

Ilustrasi keluarga di China
Sumber :
  • Freepik

Alih-alih memberikan perintah atau hukuman, parenting demokratis menggunakan konsekuensi logis untuk mengajarkan tanggung jawab. Konsekuensi logis adalah hasil alami dari tindakan anak yang terkait langsung dengan perilaku mereka.

Mendikdasmen Larang Murid Main Roblox, Ternyata Ini Dampak Mengerikan Game yang Mengandung Unsur Kekerasan bagi Anak SD

Misalnya, jika anak menolak merapikan mainan, konsekuensinya bisa berupa mainan tersebut disimpan sementara hingga mereka bersedia merapikannya. Penelitian dari Parenting Science (2023) menunjukkan bahwa konsekuensi logis lebih efektif dalam membangun disiplin diri dibandingkan hukuman fisik atau verbal.

Pastikan konsekuensi dijelaskan sebelumnya dan diterapkan secara konsisten, sehingga anak memahami hubungan antara tindakan dan akibatnya tanpa merasa dikontrol.

5. Berikan Contoh Perilaku yang Diinginkan

Kenapa Anak Suka Membantah? Kenali Penyebabnya dan Cara Mengatasinya

Anak cenderung meniru perilaku orang tua, sehingga parenting demokratis menekankan pentingnya menjadi teladan. Jika Anda ingin anak menghormati pendapat orang lain, tunjukkan sikap tersebut dalam interaksi sehari-hari. Misalnya, saat membuat keputusan keluarga, libatkan pasangan dan anak dalam diskusi yang saling menghormati.

Menurut Nordic Journal of Education (2022), anak-anak yang melihat orang tua mereka berkomunikasi secara demokratis memiliki kemampuan sosial yang lebih baik di sekolah. Selain itu, tunjukkan cara mengelola emosi dengan tenang, seperti mengambil napas dalam-dalam saat stres, untuk mengajarkan anak cara menangani situasi sulit tanpa perlu perintah ketat.

Pahami Nordic Parenting, Trik Rahasia Anak Mandiri Tanpa Banyak Drama