Pola Asuh Orang Tua Ryu Kintaro yang Bikin Anaknya Jadi Miliarder Sejak Dini
- Instagram/ryukintaro
Lifestyle –Ryu Kintaro, seorang anak Indonesia berusia 10 tahun, telah mencuri perhatian publik dengan pencapaian luar biasa: menghasilkan pendapatan hingga Rp1 miliar per tahun melalui kanal YouTube dan bisnis jamu kekinian Tjap Nyonya Kaya.
Di balik kesuksesannya, peran orang tua, khususnya sang ayah, Christopher Sebastian, pendiri dan CEO Makko Group, menjadi sorotan. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua Ryu tidak hanya berfokus pada pendidikan formal, tetapi juga pada pengembangan mental bisnis, kedisiplinan, dan nilai-nilai positif sejak dini.
Mengenalkan Dunia Bisnis Sejak Usia Dini
Salah satu pilar utama pola asuh keluarga Ryu adalah pengenalan dunia bisnis sejak usia sangat muda. Pada ulang tahun ketujuh Ryu, sang ayah memberikan "hadiah" berupa bisnis ayam crispy gerobakan, bukan mainan atau permainan seperti anak-anak seusianya.
Meskipun bisnis pertama ini gagal dalam dua hari, Christopher Sebastian menggunakan kegagalan tersebut sebagai pembelajaran, bukan akhir dari perjalanan. Ryu diajarkan untuk bangkit dari kegagalan, sebuah filosofi yang ditekankan ibunya: “Dua kali gagal, tiga kali bangkit.”
Pendekatan ini mencerminkan pola asuh yang tidak hanya memberikan fasilitas, tetapi juga menanamkan mentalitas tangguh dan semangat pantang menyerah. Dengan bimbingan orang tua, Ryu kemudian beralih ke bisnis jamu, yang kini sukses dengan merek Tjap Nyonya Kaya.
Membentuk Kedisiplinan dan Manajemen Waktu
Christopher Sebastian menanamkan pentingnya kedisiplinan dan manajemen waktu sejak Ryu berusia tujuh tahun. Dalam wawancara di kanal YouTube Kasisolusi, Ryu menyebutkan bahwa sang ayah mengajarkannya untuk mengatur waktu antara sekolah, les, pembuatan konten, dan bisnis.
Pola asuh ini menekankan bahwa kesuksesan tidak datang instan, melainkan melalui proses yang terstruktur. Ryu tetap menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama, meskipun sibuk dengan aktivitas bisnis dan konten YouTube.
Orang tuanya memastikan bahwa ia belajar menyeimbangkan tanggung jawab, sebuah keterampilan esensial untuk menjadi pengusaha muda. Pendekatan ini membantu Ryu tetap fokus dan produktif, bahkan di usia yang masih sangat belia.
Deep Talk: Membangun Pola Pikir Positif
Kebiasaan “deep talk” atau percakapan mendalam sebelum tidur menjadi salah satu metode parenting yang unik dalam keluarga Ryu. Christopher dan istrinya telah menerapkan kebiasaan ini sejak menikah, yang kemudian dilanjutkan dengan melibatkan Ryu.
Percakapan ini mencakup refleksi harian, diskusi tentang nilai-nilai hidup, dan penguatan kosakata serta pola pikir. Kebiasaan ini membantu Ryu mengembangkan kemampuan berbicara yang percaya diri dan pemikiran yang matang, yang terlihat dari caranya menyampaikan pandangan tentang bisnis dan motivasi.
Deep talk juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab, yang menjadi fondasi kesuksesan Ryu sebagai kreator konten dan pengusaha.
Dukungan Fasilitas dan Kebebasan Berkreasi
Sebagai pengusaha sukses di bidang otomotif dan kuliner, Christopher Sebastian memberikan dukungan fasilitas yang signifikan, seperti mobil Lexus untuk bisnis awal Ryu dan tim profesional untuk produksi konten. Namun, dukungan ini tidak sekadar materi.
Orang tua Ryu memberikan kebebasan kreatif, memungkinkan ia bereksperimen dengan ide-ide seperti berjualan susu sapi segar hingga jamu kekinian. Ketika bisnis susu gagal karena produk mudah basi, Ryu diajarkan untuk menganalisis masalah dan mencari solusi, yang mengarah pada kesuksesan Tjap Nyonya Kaya. Pola asuh ini mengajarkan pentingnya inovasi dan adaptasi, sambil tetap memberikan bimbingan untuk meminimalkan risiko.
Menanamkan Nilai Kejujuran dan Identitas
Ryu dikenal karena kejujurannya dalam menyampaikan bahwa kesuksesannya tidak lepas dari dukungan keluarga yang mapan. Ia tidak berusaha membangun citra sebagai “perintis dari nol,” melainkan mengakui peran orang tuanya dengan terbuka.
Pola asuh ini menekankan pentingnya autentisitas, yang tercermin dalam branding Tjap Nyonya Kaya yang konsisten dan menarik bagi audiens muda. Orang tua Ryu juga mengajarkannya untuk tidak malu dengan identitasnya, seperti saat ia disebut “tukang jamu” oleh teman-temannya. Sikap ini membantu Ryu membangun kepercayaan diri dan ketahanan mental di tengah sorotan publik, baik pujian maupun kritik.
Menjaga Keseimbangan Antara Bisnis dan Masa Kecil
Meski mendorong Ryu untuk berbisnis sejak dini, orang tuanya memastikan bahwa ia tetap menjalani masa kecilnya. Ryu masih diberi ruang untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan teman sebayanya.
Ia bersekolah di Santa Laurensia, dan pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Pola asuh ini menunjukkan keseimbangan antara ambisi dan kesejahteraan anak, menghindari risiko eksploitasi yang sering menjadi sorotan dalam kasus anak-anak berprestasi di era digital. Orang tua Ryu juga mengelola pendapatannya dengan menyimpannya di tabungan pribadi, mengajarkan pentingnya literasi keuangan sejak dini.