Kenapa Camilan Asin Lebih Bikin Ketagihan Dibanding yang Manis?

Ilustrasi nafsu makan sore meningkat
Sumber :
  • Freepik

Berbeda dengan rasa manis yang sering memberi efek cepat kenyang atau puas, rasa asin justru memancing keinginan untuk makan lebih banyak. Ini karena garam menstimulasi air liur, yang mempercepat proses mengunyah dan membuat kita merasa nyaman saat makan.

Sering Makan Bakso? Waspadai Kandungan MSG dan Lemaknya Bisa Picu Risiko Hipertensi

Ditambah lagi, makanan asin jarang hadir sendirian. Biasanya ada lemak seperti minyak goreng dan tekstur renyah yang membuat mulut terus aktif. Camilan seperti keripik, popcorn asin, mie goreng instan, atau ayam goreng adalah contoh sempurna.

"Industri makanan sengaja merancang rasa asin agar dikombinasikan dengan tekstur renyah dan gurih. Ini menciptakan hyperpalatable foods, atau makanan yang secara biologis sulit dihentikan," ujar Kessler lebih lanjut.

Jangan Anggap Remeh Feses Mengambang, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya!

Selain karena rangsangan dopamin, makanan asin punya tekstur dan suhu yang mendukung aktivitas ngemil. Tekstur crunchy dan gurih memberikan sensasi 'mekar' di mulut, yang menciptakan stimulasi tambahan pada indera pengecap. Sensasi ini membuat kita terus ingin menggigit dan mengunyah.

Bandingkan dengan makanan manis seperti cake atau es krim, manis memang memanjakan lidah, tapi cepat membuat eneg atau puas. Camilan asin tidak menimbulkan efek jenuh secepat itu. Justru, semakin dimakan, rasanya semakin ringan dan pas, padahal kalorinya bisa lebih tinggi dari yang kita duga.

Budaya Makan Juga Bikin Kita ‘Sayang’ Sama Rasa Asin

Ngemil Terus Saat Liburan? Waspadai Sugar Crash & Sakit Kepala Mendadak

Sejak kecil, mayoritas dari kita sudah terbiasa dengan makanan gurih dan asin. Dari nasi + telur + kecap, gorengan sore, hingga lauk rumahan yang penuh garam dan bumbu. Tanpa sadar, otak kita membangun memori dan kenyamanan terhadap rasa asin yang membuatnya jadi rasa paling akrab.

Halaman Selanjutnya
img_title