Mengenal Vitiligo, Bukan Sekadar Masalah Kulit, Tapi Juga Psikologis

Vitiligo
Sumber :
  • ist

Sejak mulai menyediakan terapi vitiligo pada tahun 2022, C Derma telah menangani lebih dari 450 pasien, dengan 95 persen di antaranya menunjukkan respons positif. Ini dicapai melalui penggunaan terapi kombinasi, mulai dari obat topikal seperti krim Vitiskin, suplemen oral, terapi sinar UV, injeksi growth factor, hingga prosedur skin graft (cangkok kulit).

Masyarakat Melek Asma: Peran Edukasi dalam Mencegah Kekambuhan

Upaya edukasi juga dilakukan oleh tim dokter, termasuk dr. Srie Prihianti G, SpDVE, Subsp DA, PhD, yang juga merupakan pengurus Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (PERDOSKI). Mereka menekankan bahwa vitiligo bukanlah kondisi yang harus dibiarkan tanpa penanganan medis.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Aloysius Wahyu, ayah dari Gabriel Zoey, seorang pasien anak yang berhasil mengelola vitiligo melalui terapi kombinasi.

Anak Diasuh Nenek Sejak Bayi, Begini Ikatan Emosionalnya Bisa Terbentuk

"Awalnya kami hanya menggunakan salep dari dokter di rumah sakit, tapi tidak ada perubahan, bahkan melebar. Setelah konsultasi ke C Derma, kami mendapatkan terapi kombinasi terbaik. Sekarang, kondisinya sudah jauh lebih baik, dan Zoey sangat senang bercak putihnya tidak muncul lagi," cerita Aloysius.

Ia menambahkan, keberhasilan perawatan membutuhkan komitmen yang kuat untuk menjalani terapi secara rutin dan konsisten.

Benarkah Drama Korea Membentuk Standar Romansa Tak Realistis untuk Perempuan? Ini Kata Psikolog