Bekerja Tanpa Henti Bikin Bangga? Hati-hati Toxic Productivity yang Bisa Serang Fisik dan Mentalmu!
- Shuttershock
Masalahnya, di banyak kantor, orang yang pulang larut, nggak cuti, atau kerja di akhir pekan malah sering dianggap paling berdedikasi. Budaya kayak gini bikin istirahat dianggap lemah atau kurang komitmen.
Padahal, kata para ahli, pemimpin punya peran besar buat mengubah situasi ini. Kalau atasan berhenti kirim email tengah malam, nggak mempersulit cuti, dan benar-benar ngambil libur lalu cerita ke timnya, karyawan jadi merasa wajar buat istirahat. Lingkungan kerja pun bisa lebih sehat.
Cara Keluar dari Lingkaran Toxic Productivity
Psikolog menyarankan kita buat redefinisi arti sukses. Bukan cuma soal produktivitas tanpa henti, tapi juga soal bisa jaga diri. Caranya? Atur batas jelas antara kerja dan hidup pribadi, rutin istirahat, coba mindfulness, dan jangan takut bilang “tidak” kalau memang sudah terlalu banyak kerjaan.
Intinya, istirahat itu bukan dosa. Justru energi dan ide baru muncul ketika kita kasih waktu buat tubuh dan pikiran bernapas.