Minum Kopi di Jam Genting Malah Justru Ngantuk, Kok Bisa? Begini Penjelasannya.

Ilustrasi Ngopi di Pagi Hari Sebelum Bekerja
Sumber :
  • Freepik

LifestyleKenapa kopi kadang bikin ngantuk, bukan segar? Cari tahu penyebab ilmiahnya seperti adenosine rebound, gula darah, dan toleransi kafein, plus tips mencegahnya.

Kelelahan yang Tak Hilang dengan Istirahat, Bisa Jadi Tanda Tiroid Bermasalah

Kopi dikenal luas sebagai ’penolong’ energi, membantu jutaan orang mengusir rasa kantuk di pagi hari, tetap fokus saat bekerja, atau bertahan di hari yang padat. Namun, bagi sebagian orang, efeknya justru kebalikan. Alih-alih segar dan berenergi, mereka merasa lemas, letih, bahkan mengantuk tak lama setelah minum kopi.

Reaksi mengejutkan ini memang membingungkan, tetapi sebenarnya punya penjelasan ilmiah. Faktor seperti toleransi kafein, adenosine rebound, perubahan gula darah, hingga perbedaan metabolisme individu bisa jadi penyebabnya. Memahami mekanisme ini membantu kita menikmati kopi tanpa harus mengalami “crash” energi setelahnya.

Mood Drop Setelah Makan Siang? Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya

Berikut ini 5 Alasan Kopi Bisa Membuat Anda Mengantuk seperti dilansir dari laman Times of India, Kamis 25 September 2025.

1. Adenosine rebound

Kopi membuat kita tetap terjaga dengan cara memblokir adenosine, yaitu zat kimia di otak yang menimbulkan rasa kantuk. Masalahnya, meski reseptor adenosine diblokir, zat ini tetap menumpuk di latar belakang.

7 Minuman Kaya Magnesium, Nomor 5 Sering Dianggap Sepele

Begitu efek kafein hilang, adenosine yang menumpuk tadi langsung masuk ke reseptor dan menimbulkan rasa kantuk lebih kuat. Sebuah studi yang diterbitkan di MDPI Biology menyebutkan bahwa adenosine memang alami menumpuk selama kita terjaga, lalu memicu dorongan tidur ketika efek kafein mereda.

2. Toleransi

Kalau Anda terbiasa minum kopi setiap hari, tubuh akan beradaptasi. Otak menyesuaikan jumlah reseptor adenosine, sehingga kafein tak lagi bekerja seefektif sebelumnya. Akibatnya, alih-alih segar, Anda justru merasa lelah ketika efeknya hilang.

Sebuah studi di Toxicology and Applied Pharmacology menunjukkan bahwa konsumsi kafein jangka panjang memang mengubah aktivitas reseptor adenosine, yang menjelaskan mengapa toleransi terbentuk dari waktu ke waktu.

3. Kualitas tidur yang buruk

Minum kopi terlalu larut bisa mengganggu siklus tidur alami. Meski akhirnya bisa tertidur, kualitas tidur bisa menurun. Tidur dangkal atau terputus-putus membuat tubuh tetap terasa lesu keesokan harinya.

4. Gula darah naik-turun

Banyak minuman kopi modern penuh dengan gula, krim, atau sirup. Kandungan ini bisa membuat gula darah melonjak cepat lalu turun drastis, sehingga tubuh terasa mengantuk. Bahkan kopi hitam pun dapat memengaruhi cara tubuh mengatur glukosa, yang kadang berujung pada turunnya energi.

5. Hormon stres & perbedaan metabolisme

Kafein memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, memberi dorongan energi instan. Namun, ketika hormon ini menurun, kewaspadaan juga ikut turun dan tubuh terasa lelah.

Selain itu, faktor genetik dan metabolisme juga berperan besar. Ada orang yang memproses kafein sangat cepat sehingga cepat mengalami “crash”, sementara ada pula yang lambat sehingga awalnya merasa gelisah lalu berakhir lelah.

Kondisi Umum Saat Kopi Justru Membuat Ngantuk

  • Afternoon slump – Minum kopi setelah makan siang hanya memberi dorongan sebentar, lalu jatuh karena efek adenosine rebound dan penurunan gula darah.
  • Kopi malam hari – Espresso larut malam bisa mengacaukan tidur, membuat Anda bangun dalam kondisi lesu.
  • Konsumsi berlebihan – Beberapa cangkir dalam sehari meningkatkan toleransi, sehingga efek kopi makin berkurang.
  • Kopi saat perut kosong – Bisa mengganggu kestabilan gula darah dan mempercepat rasa lelah.

Cara Mencegah Kopi Membuat Ngantuk

  • Atur waktu minum – Hindari kopi dalam 6 jam sebelum tidur agar kualitas tidur tetap terjaga.
  • Batasi konsumsi – Cukup 1–3 cangkir per hari. Lebih dari itu bisa menambah toleransi dan bikin cepat lelah.
  • Kurangi gula tambahan – Pilih kopi tanpa gula atau rendah gula agar tidak mengalami lonjakan dan penurunan gula darah.
  • Tetap terhidrasi – Minum segelas air setiap kali minum kopi untuk melawan dehidrasi ringan.
  • Jangan ganti tidur dengan kopi – Utamakan tidur yang cukup dan berkualitas.
  • Makan seimbang – Padukan kopi dengan makanan kaya protein dan serat agar energi stabil.
  • Ambil jeda kafein – Sesekali kurangi konsumsi untuk mengatur ulang toleransi tubuh.
  • Kenali tubuh Anda – Sesuaikan jumlah kopi dengan sensitivitas dan kondisi kesehatan pribadi.

FAQ

Q1: Apakah minum lebih banyak kopi akan selalu membuat saya tetap terjaga?
A: Tidak. Terlalu banyak kafein justru bisa berbalik arah. Tubuh akan membentuk toleransi, sehingga efek stimulasi berkurang dan malah menimbulkan “crash” energi.

Q2: Apakah kopi hanya bikin ngantuk kalau diminum sebelum tidur malam?
A: Tidak selalu. Kopi juga bisa menimbulkan kantuk di siang hari karena dehidrasi, lonjakan dan penurunan gula, atau adenosine rebound, meski diminum lebih awal.

Q3: Apakah kopi tanpa kafein (decaf) memberi efek energi yang sama dengan kopi biasa?
A: Tidak. Decaf hanya mengandung sedikit kafein, sehingga tidak cukup kuat untuk memblokir adenosine dan tidak memberi efek segar seperti kopi berkafein biasa.