Waspada 1 dari 4 Orang Dewasa di Indonesia Mengalami Obesitas
- Freepik
Banyak orang masih beranggapan obesitas semata-mata akibat kurangnya kemauan, disiplin yang lemah, atau sesuatu yang bisa diatasi hanya dengan diet dan olahraga. Padahal, obesitas adalah penyakit kronis yang dibentuk oleh jalur hormonal, metabolik, dan neurologis yang kompleks.
Faktor gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas fisik memang berperan, tetapi sains menunjukkan kondisinya jauh melampaui pilihan individu. Mekanisme biologis yang mengatur nafsu makan, keseimbangan energi, dan cara tubuh menyimpan lemak membuat obesitas sulit dikendalikan hanya dengan 'niat kuat'.
Hal inilah yang juga menjelaskan mengapa obesitas sangat meningkatkan risiko hipertensi, sleep apnea, kanker, dan gangguan muskuloskeletal. Karena itu, mengakui obesitas sebagai penyakit menjadi kunci untuk mendorong pencegahan berbasis bukti, intervensi dini, dan perawatan jangka panjang yang efektif.
Untuk menanggapi tantangan obesitas, Pedoman Nasional Pelayanan Klinis (PNPK) Obesitas hadir dengan jalur penanganan yang jelas dan berbasis bukti, mencakup diagnosis, pengobatan, hingga tindak lanjut. Kerangka ini membantu dokter menstandarkan pelayanan dan mengintegrasikan manajemen obesitas secara sistematis dalam praktik medis.
PNPK juga menegaskan tiga pilar utama penanganan obesitas yakni pola makan, aktivitas fisik serta perubahan gaya hidup; terapi farmakologis dan pembedahan bariatrik sehingga perawatan bersifat komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Menjamin Keamanan dan Mendorong Inovasi
Penanganan obesitas yang efektif juga membutuhkan lingkungan regulasi yang mendukung yang tidak hanya menjamin keselamatan pasien, tetapi juga membuka ruang bagi inovasi di bidang kesehatan.