Bukan Cuma Alergi, Gatal di Tubuh Bisa Jadi Gejala Gagal Ginjal
- Freepik
Lifestyle –Gatal pada kulit sering dianggap sebagai masalah sepele, seperti alergi atau efek samping dari produk tertentu. Namun, bagi penderita gagal ginjal kronis, gatal bisa menjadi gejala yang serius dan mengganggu kualitas hidup.
Kondisi ini dikenal sebagai uremic pruritus atau gatal uremik, yang terjadi akibat penumpukan racun dalam tubuh akibat fungsi ginjal yang menurun. Menurut ahli dermatologi dari University of Miami, Dr. Gil Yosipovitch, gatal uremik adalah kondisi yang sangat mengganggu dan sering kali tidak terdiagnosis atau tidak ditangani dengan baik.
“Gatal yang terkait dengan penyakit ginjal kronis (CKD-aP), yang sebelumnya disebut gatal uremik, adalah kondisi yang sangat mengganggu yang umum terjadi (60% pasien dialisis) dan sering kali tidak terdiagnosis dan tidak ditangani,” kata dia dalam artikelnya yang diterbitkan di NEJM Evidence.
Penting untuk memahami bahwa gatal uremik bukan hanya sekadar rasa gatal biasa. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas tidur, suasana hati, dan bahkan meningkatkan risiko depresi pada pasien. Oleh karena itu, mengenali gejala dan penyebabnya sangat penting untuk penanganan yang tepat.
Mari pahami apa itu gatal uremik. Gatal uremik adalah rasa gatal yang terjadi pada kulit tanpa adanya ruam atau kelainan kulit yang jelas. Kondisi ini umum terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, terutama yang menjalani dialisis. Gatal ini dapat berlangsung lama dan sering kali memburuk pada malam hari.
Penyebab Gatal Uremik
Beberapa faktor yang diduga menyebabkan gatal uremik antara lain:
- Akumulasi racun (uremic toxins): Penurunan fungsi ginjal menyebabkan penumpukan zat sisa dalam tubuh yang dapat merangsang rasa gatal.
- Disregulasi sistem imun: Perubahan dalam sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan peradangan yang berkontribusi terhadap rasa gatal.
- Neuropati perifer: Kerusakan saraf pada ekstremitas dapat menyebabkan sensasi gatal yang tidak normal.
- Ketidakseimbangan elektrolit: Kadar kalsium, fosfor, dan magnesium yang tidak seimbang dapat mempengaruhi kondisi kulit dan menyebabkan gatal.
Gejala Klinis
Gatal uremik memiliki ciri khas yang membedakannya dari gatal biasa:
- Gatal tanpa ruam: Tidak selalu muncul bercak, kemerahan, atau bintik pada kulit.
- Distribusi tubuh yang khas: Biasanya simetris dan sering muncul di punggung, lengan, dada, dan tungkai.
- Kapan terasa paling parah: Sering memburuk di malam hari, sebelum atau setelah sesi dialisis, atau saat kulit sangat kering.
- Durasi kronis: Bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun jika ginjal terus mengalami penurunan fungsi.
- Efek pada tidur dan psikologis: Gatal yang menetap dapat menyebabkan insomnia, mudah tersinggung, stres, bahkan depresi.
Catatan: Jika gatal disertai ruam yang menyebar luas, luka karena garukan, atau tanda infeksi kulit, hal ini perlu penanganan segera karena bisa menjadi komplikasi sekunder.
Dampak terhadap Kualitas Hidup
Gatal uremik dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
- Gangguan tidur: Rasa gatal yang mengganggu dapat menyebabkan kesulitan tidur dan kelelahan.
- Penurunan suasana hati: Rasa gatal yang terus-menerus dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
- Keterbatasan aktivitas: Rasa gatal yang mengganggu dapat membatasi aktivitas fisik dan sosial pasien.
Kapan Harus ke Dokter
Segera konsultasikan dengan dokter jika:
- Gatal berlangsung lebih dari beberapa minggu tanpa penyebab jelas.
- Gatal semakin parah di malam hari atau mengganggu tidur.
- Gatal disertai gejala lain seperti bengkak, perubahan warna urin, mudah lelah, mual, atau penurunan berat badan.
- Gatal menyebabkan luka akibat digaruk, infeksi kulit, atau berdarah.
Dokter atau spesialis ginjal (nefrolog) dapat melakukan evaluasi lengkap mulai dari pemeriksaan fungsi ginjal (GFR), elektrolit, PTH, dan penilaian gatal. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup.