Kenapa Banyak Pernikahan Runtuh di Tahun ke-5? Ini Penjelasan Ahli
- AI
1. Anak Kecil: Perubahan Besar dalam Dinamika
Banyak studi menunjukkan bahwa kepuasan pernikahan cenderung menurun setelah kelahiran anak pertama. Kurang tidur, perubahan identitas dari pasangan menjadi orang tua, serta pembagian tugas rumah tangga bisa memicu konflik. Pasangan sering merasa perhatian yang dulu penuh cinta berubah menjadi perebutan giliran bangun malam atau siapa yang mencuci botol susu.
2. Tekanan Ekonomi
Biaya hidup, cicilan, atau perbedaan cara mengelola uang menjadi pemicu pertengkaran yang klasik. Penelitian menemukan bahwa tekanan finansial secara langsung berkaitan dengan menurunnya kepuasan pernikahan. Uang bukan sekadar soal nominal, melainkan simbol stabilitas, rasa aman, bahkan keadilan dalam kontribusi.
3. Rutinitas dan Kelelahan Hubungan
Di tahun-tahun awal, percakapan penuh canda dan rencana masa depan. Namun, memasuki tahun ke-5, interaksi sering terjebak dalam rutinitas: logistik anak, pekerjaan, tagihan. Akibatnya, pasangan bisa mengalami emotional drift, hubungan terasa hambar dan kehilangan percikan.