Jangan Sepelekan IBD! Kenali Gejala, Risiko, dan Cara Mencegah Supaya Tidak Terjadi Komplikasi Serius
- Freepik
Lifestyle – IBD (Inflammatory Bowel Disease) atau penyakit radang usus tidak dapat dianggap sepele sebagai gangguan saluran pencernaan biasa. Masalah kesehatan ini perlu mendapat perhatian dan penanganan serius karena dampaknya sangat berbahaya terhadap kualitas hidup masyarakat.
Global Burden of Disease, Injuries, and Risk Factor Study (GBD) yang melibatkan 195 negara dari tahun 1990 hingga 2017 menunjukkan peningkatan jumlah penderita IBD dari 3,7 juta menjadi 6,8 juta orang. Pasien dengan IBD memiliki angka mortalitas 17,1 per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan kelompok kontrol 12,3 per 1000 orang per tahun.
dr. Paulus Simadibrata, Sp.PD selaku dokter spesialis penyakit di Rumah Sakit Abdi Waluyo menuturkan, salah satu tantangan IBD hingga saat ini adalah masyarakat masih sulit membedakan diare biasa dengan diare yang menandakan pada radang usus. Kesulita lainnya adalah penyakit ini umumnya didiagnosis pada usia dewasa muda sehingga berdampak pada produktivitas kerja.
Apa Itu IBD?
Saat ditemui di Jakarta, dr. Paulus menerangkan bahwa penyakit radang usus atau IBD merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Elemen sistem pencernaan diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri sehingga penderita mengalami peradangan saluran cerna berulang akibat respon imun yang abnormal terhadap mikroflora usus.
Gejala Penyakit Radang Usus
Penyakit radang usus terbagi menjadi 3 tipe, yaitu Ulcerative Colitis (UC), Crohn’s Disease (CD), dan Colitis Indeterminate (Unclassified). dokter Paulus menjelaskan, diagnosis penyakit radang usus biasanya dibuat berdasarkan keluhan atau gejala pasien.