Leher Sakit Bukan Sekadar Pegal, Bisa Jadi Masalah Serius Kenali Tanda-Tandanya!
- Freepik
Lifestyle –Rasa sakit atau pegal di leher adalah keluhan yang sangat umum, terutama bagi mereka yang bekerja berjam-jam di depan komputer atau sering menunduk menatap ponsel. Banyak orang menganggapnya masalah sepele yang akan hilang sendiri setelah pijat, istirahat, atau minum obat pereda nyeri. Padahal, tidak semua nyeri leher bisa dianggap ringan.
Dalam beberapa kasus, nyeri leher dapat menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti saraf terjepit, infeksi, hingga masalah tulang belakang. Membeda-bedakan mana yang sekadar pegal biasa dan mana yang harus segera diperiksa ke dokter sangatlah penting.
Melansir laman Mayo Clinic, sebagian besar nyeri leher memang disebabkan oleh ketegangan otot atau postur tubuh yang buruk. Dijelaskan lebih lanjut, jika nyeri leher disertai kelemahan di tangan atau kaki, mati rasa, atau tidak membaik dalam beberapa minggu, segera periksakan diri ke dokter.
Penyebab Umum Nyeri Leher
Sebelum masuk ke tanda bahaya, mari kita pahami dulu penyebab umum nyeri leher yang biasanya tidak berbahaya:
- Postur tubuh salah
Duduk dengan posisi kepala maju ke depan, layar komputer terlalu rendah, atau sering menunduk lama menatap ponsel memicu ketegangan otot leher. - Duduk terlalu lama
Pekerjaan kantoran sering membuat orang duduk lebih dari 6–8 jam sehari. Tanpa peregangan, otot leher dan bahu mudah kaku. - Mengangkat beban tidak benar
Membawa tas berat di satu sisi bahu atau mengangkat benda besar dengan posisi salah bisa menimbulkan nyeri. - Posisi tidur
Bantal yang terlalu tinggi atau keras dapat membuat posisi leher tidak alami sehingga menimbulkan rasa sakit di pagi hari. - Stres
Ketegangan emosional dapat membuat otot di leher dan bahu ikut menegang, memicu rasa tidak nyaman.
Jenis nyeri ini biasanya membaik dalam beberapa hari hingga minggu dengan peregangan, kompres hangat, dan istirahat.
Tanda Nyeri Leher yang Harus Diwaspadai
Namun, tidak semua nyeri leher bisa dianggap ringan. Ada beberapa “red flags” atau tanda bahaya yang perlu Anda kenali:
- Nyeri setelah trauma
Jika nyeri muncul setelah kecelakaan, terjatuh, atau cedera olahraga, bisa jadi ada kerusakan pada tulang atau ligamen. - Nyeri menjalar ke lengan
Rasa sakit yang menyebar hingga bahu atau tangan dapat menandakan saraf terjepit. - Mati rasa, kesemutan, atau kelemahan otot
Gejala neurologis ini menunjukkan adanya masalah serius pada saraf tulang belakang. - Demam atau gejala infeksi
Nyeri leher disertai demam, keringat malam, atau rasa tidak enak badan bisa mengindikasikan infeksi pada tulang atau selaput otak. - Sulit menelan atau bernapas
Ini bisa menjadi tanda adanya pembengkakan serius atau masalah pada saluran pernapasan. - Gangguan buang air kecil atau besar
Kehilangan kontrol terhadap kandung kemih atau usus dapat menandakan adanya kerusakan saraf serius di tulang belakang. - Nyeri tidak membaik dalam beberapa minggu
Jika rasa sakit tetap ada meski sudah istirahat dan melakukan perawatan ringan, jangan tunda memeriksakan diri.
Mengutip Harvard Health nyeri leher yang masuk kategori grade 3 biasanya melibatkan tanda neurologis seperti kesemutan atau kelemahan. Sedangkan grade 4 adalah ketika ada kondisi serius seperti tumor, infeksi, atau patah tulang.
Dalam tinjauan ilmiah di Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, para peneliti menekankan pentingnya mengenali tanda bahaya sejak dini. Dalam tinjauan itu dijelaskan bahwa tanda bahaya seperti riwayat trauma, gejala neurologis, demam, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan adalah alasan kuat untuk melakukan pemeriksaan medis segera.
Artinya, meski sebagian besar nyeri leher bersifat ringan, ada sebagian kecil kasus yang berhubungan dengan kondisi serius dan membutuhkan penanganan medis cepat.
Bagaimana Membedakan Nyeri Leher Biasa dengan yang Serius?
Berikut beberapa panduan praktis:
- Jika nyeri muncul tiba-tiba setelah trauma, periksakan segera.
- Jika nyeri terasa kaku biasa setelah duduk lama dan hilang setelah peregangan, kemungkinan ringan.
- Jika nyeri berlangsung lebih dari 2–3 minggu tanpa perbaikan, konsultasikan dengan dokter.
- Jika ada gejala tambahan seperti mati rasa, kesemutan, kelemahan, demam, atau gangguan berjalan, jangan ditunda.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Muncul Tanda Serius?
- Segera ke dokter – bisa dimulai dari dokter umum, lalu dirujuk ke spesialis ortopedi atau neurologi jika diperlukan.
- Pemeriksaan medis – dokter akan memeriksa riwayat, kondisi fisik, serta mungkin melakukan MRI, CT scan, atau X-ray untuk mengetahui penyebab.
- Jangan menunda – semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinan mencegah kerusakan permanen pada saraf atau tulang belakang.