Payudara Turun Normal atau Bahaya? Begini Cara Bedakan dengan Tanda Penyakit Serius

Lifestyle –Setiap perempuan akan mengalami perubahan bentuk payudara seiring bertambahnya usia. Elastisitas kulit berkurang, jaringan ikat melemah, dan gravitasi akhirnya membuat payudara tampak turun. Kondisi ini dikenal sebagai ptosis payudara, dan dalam banyak kasus merupakan proses alami yang normal.

Namun, tidak semua perubahan pada payudara bisa dianggap biasa. Jika penurunan bentuk payudara terjadi mendadak, hanya pada satu sisi, atau disertai gejala lain seperti benjolan, perubahan kulit, atau nyeri, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai.

“Perubahan pada bentuk atau ukuran payudara, terutama jika hanya terjadi pada satu sisi, bisa menjadi tanda adanya masalah medis yang lebih serius dan harus segera diperiksa,” kata profesor bedah dan pendiri Dr. Susan Love Foundation for Breast Cancer Research, Dr. Susan Love.

Payudara Turun Secara Alami: Kapan Masih Normal?

Ada beberapa faktor alami yang membuat payudara turun seiring waktu:

• Penuaan: Kolagen dan elastin dalam kulit menurun.
• Kehamilan dan menyusui: Perubahan hormon membuat jaringan payudara meregang.
• Gravitasi: Payudara tanpa penopang otot akan tertarik ke bawah.
• Ukuran payudara: Payudara yang lebih besar cenderung turun lebih cepat.

Dalam kondisi ini, perubahan biasanya terjadi perlahan, simetris, dan tidak disertai keluhan lain.

Perubahan Mendadak pada Bentuk Payudara

Perubahan yang muncul tiba-tiba patut dicurigai. Misalnya, payudara yang sebelumnya kencang mendadak tampak turun hanya dalam beberapa minggu.

Dr. Love menjelaskan bahwa perubahan yang cepat dan tidak wajar bukan bagian dari proses penuaan normal. Itu bisa menandakan adanya perubahan pada jaringan internal.

Asimetri yang Mencolok

Memang wajar bila payudara kiri dan kanan tidak persis sama. Namun, bila salah satu payudara mendadak tampak lebih turun, ukurannya berbeda jauh, atau bentuknya berubah drastis, maka ini bisa menjadi tanda adanya gangguan.

Asimetri yang baru muncul sebaiknya tidak diabaikan karena bisa berkaitan dengan masalah pada jaringan payudara, bahkan termasuk pertumbuhan abnormal.

Benjolan pada Payudara

Salah satu tanda paling penting yang wajib diperhatikan adalah benjolan, baik yang terasa jelas maupun kecil.

Dr. Love menegaskan bahwa setiap benjolan baru di payudara harus diperiksa, meskipun tidak terasa sakit. Sebagian besar memang jinak, tetapi tidak ada cara lain untuk memastikannya selain evaluasi medis.

Benjolan bisa saja berupa kista jinak atau fibroadenoma, namun juga bisa merupakan tanda awal kanker payudara.

Nyeri atau Ketidaknyamanan

Nyeri payudara seringkali dikaitkan dengan siklus menstruasi atau perubahan hormon, sehingga dianggap biasa. Tetapi bila nyeri muncul terus-menerus, hanya di satu sisi, atau disertai perubahan bentuk payudara, maka harus diperhatikan serius.

Perubahan Kulit atau Puting

Selain kendurnya payudara, perhatikan juga perubahan pada kulit dan puting, misalnya:

• Kulit menebal atau tampak seperti kulit jeruk.
• Puting tertarik ke dalam (inverted nipple) secara mendadak.
• Kemerahan, bengkak, atau keluar cairan yang tidak biasa.

Dr. Love menekankan kalau kulit payudara yang berubah tekstur atau puting yang masuk ke dalam bisa menjadi tanda kanker payudara inflamatori, salah satu bentuk kanker yang agresif.

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Segera periksakan diri jika Anda mengalami tanda-tanda berikut:

• Payudara turun mendadak, hanya di satu sisi.
• Ada benjolan baru, meski kecil dan tidak nyeri.
• Asimetri yang mencolok dalam waktu singkat.
• Perubahan kulit atau puting yang tidak biasa.
• Nyeri payudara yang persisten atau tidak wajar.

Deteksi dini adalah kunci. Menurut Dr. Love, semakin cepat masalah payudara ditemukan, semakin besar peluang untuk menanganinya dengan baik.