Uang Memang Tak Bisa Beli Kebahagiaan Tapi Bisa Bikin Hidup Lebih Tenang, Ini Buktinya

Ilustrasi Uang Memberi Kebahagiaan
Sumber :
  • Pixaby

Psikologi positif tidak menolak peran uang. Justru dalam banyak risetnya, psikolog seperti Martin Seligman dan Sonja Lyubomirsky menekankan bahwa uang bisa menjadi alat untuk membangun kebahagiaan—selama digunakan dengan cara yang tepat.

Quarter-Life Clarity: Kenapa Usia 30-an Justru Momen Terbaik untuk Ganti Haluan Kerja?

Misalnya, pengalaman lebih berkesan daripada barang. Menggunakan uang untuk menciptakan kenangan bersama orang tercinta atau membantu sesama terbukti memberikan dampak emosi yang lebih tahan lama daripada membeli barang mewah untuk diri sendiri. Studi dari University of Zurich bahkan menemukan bahwa rasa puas atas kondisi finansial berkaitan dengan peningkatan empati dan hubungan interpersonal yang lebih sehat.

Realita Kehidupan: Ketika Uang Tidak Menjamin Bahagia, Tapi Bisa Mencegah Derita

Tak sedikit orang yang mengulang pepatah, ‘uang bukan segalanya’. Namun bagi banyak keluarga yang berjuang mencukupi kebutuhan harian, pernyataan itu bisa terasa jauh dari realita. Dalam dunia nyata, uang memang tak menjamin bahagia. Tapi cukupnya uang bisa menjadi benteng pertama yang mencegah datangnya derita.

Antara Bertahan dan Mundur: Beratnya Memutuskan Resign Saat Jadi Sandwich Generation

Penelitian dari American Psychological Association (APA) mencatat bahwa masalah finansial masih menjadi penyebab stres nomor satu di Amerika Serikat, bahkan melampaui masalah hubungan dan kesehatan. Di Indonesia pun, survei oleh Lembaga Demografi FEB UI menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen masyarakat merasa cemas akan kondisi keuangannya. Artinya, ketika dompet menipis, kestabilan emosi ikut terguncang.

Mengapa demikian? Karena di dunia nyata, kekurangan uang bisa berarti:

  • Tidak bisa membeli obat saat sakit.
  • Tidak mampu membayar uang sekolah anak.
  • Harus bekerja lembur atau ganda dan kehilangan waktu bersama keluarga.
  • Tak punya pilihan untuk meninggalkan pekerjaan yang toksik karena butuh gaji.
Halaman Selanjutnya
img_title
Ingin Resign Tapi Masih Ragu? Mungkin Ini Tanda Kamu Sedang Alami Decision Fatigue