Sejarah Kelam dibalik Lomba Panjat Pinang
- Pixabay
Sementara itu, orang-orang Belanda yang menyaksikan perlombaan tersebut dari bawah menertawai orang-orang pribumi yang berusaha memanjat pohon pinang tersebut, dan menganggapnya sebagai lelucon.
Fandy Hutari dalam bukunya Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal menyebutkan, sebelum merdeka sekitar tahun 1930-an, permainan panjat pinang sering digelar orang-orang Belanda saat mereka mengadakan hajata seperti pernikahan, kenaikan jabatan, dan pesta ulang tahun. Fandy menyebut panjat pinang memiliki makna filosofis tersendiri. Sebab panjat pinang mengajarkan berjuang mencapai kemerdekaan, melatih kerja sama, kecerdikan, dan saling tolong antar pemain.
Perubahan Makna Setelah Merdeka
Pasca kemerdekaan 1945, panjat pinang mengalami transformasi makna. Jika dulu sarat dengan nuansa merendahkan, kini menjadi simbol kebersamaan dan perjuangan.
- Hadiah kini dikumpulkan oleh panitia dari warga, bukan dari tuan tanah atau pemerintah kolonial.
- Semua kalangan boleh ikut, tanpa ada kelas sosial yang membatasi.
- Sorakan penonton kini bernuansa dukungan, bukan ejekan.
Namun, bagi sebagian pengamat budaya, sejarah kelam panjat pinang tetap menjadi pengingat bahwa tradisi tak selalu lahir dari niat mulia.
Selain itu, Jika kita lihat dari sudut pandang positif, panjat pinang memiliki nilai-nilai yang relevan dengan semangat kemerdekaan: