Riset: Selalu Dianggap Buruk, Gosip Justru Bisa Bikin Hidup Lebih Bahagia!

Gosip
Sumber :
  • iStock

Lifestyle –Siapa yang tidak pernah bergosip? Mau se-suci apa pun kita terlihat di luar, pasti pernah ada momen ketika kita membicarakan orang lain di belakangnya entah itu teman, keluarga, atau bahkan atasan. Intinya, kalau ada cerita yang “panas” dan seru untuk dibahas, kadang kita sulit menahan diri untuk tidak membagikannya.

Tips Memilih Tempat Main Padel yang Aman, Pastikan Ada 3 Hal Ini

Tapi, gosip selalu punya reputasi buruk. Kita diajarkan sejak kecil bahwa gosip itu tidak baik, bisa menyakiti orang lain, dan dianggap tidak sopan. Memang benar, dalam beberapa kasus gosip bisa kejam dan menyebarkan informasi yang tidak tepat. Namun, ternyata gosip tidak selalu seburuk itu.

Psikiater sekaligus penasihat medis di Linear Health, Dr. Charles Sweet, justru menyebut gosip sebagai bentuk ikatan sosial. Menurutnya, perilaku ini sudah menjadi bagian dari cara kita berinteraksi sebagai manusia dan kalau dilakukan dengan tepat, gosip justru bisa membawa manfaat yang besar.

Gosipin Orang Terus, Kenapa Kita Sering Ngerasa Gosip Itu Produktif?

Melansir laman Newsweek berikut ini beberapa manfaat dari bergosip!

Gosip Bisa Jadi Bentuk Perlindungan

Pernahkah kamu mendengar temanmu memberi peringatan tentang seseorang yang agak mencurigakan di dunia percintaan? Alexandra Hoerr, terapis klinis dan pendiri Optimum Joy Clinical Counseling, menyebut gosip semacam ini sebagai bentuk proteksi.

7 Manfaat Luar Biasa Dana Darurat yang Wajib Diketahui, Bukan Sekadar Simpanan Biasa

“Saya sering melihat perempuan saling berbagi cerita untuk memperingatkan satu sama lain tentang situasi yang berpotensi berbahaya. Ini bukan niat jahat, tapi lebih ke memberikan heads-up agar orang lain tidak mengalami hal yang sama,” jelasnya kepada Newsweek.

Gosip yang seperti ini bisa jadi semacam alarm agar kita lebih waspada. Selain itu, gosip bisa menciptakan koneksi sosial. Hoerr menyebutnya sebagai universalityperasaan hangat ketika kita tahu ada orang lain yang pernah mengalami hal serupa. Rasanya seperti bisa berkata, “Oh, aku nggak sendirian.”

Koneksi sosial ini ternyata punya dampak besar pada kesejahteraan mental kita. Semakin banyak dukungan sosial yang kita miliki, semakin baik pula kondisi emosional kita.

Bahkan penelitian terbaru dari University of Maryland dan Stanford University menemukan bahwa gosip bisa membantu kita mengenali siapa yang bisa dipercaya dalam lingkaran sosial dan siapa yang sebaiknya dihindari.

Gosip Juga Bisa Jadi ‘Katup Emosi’

Selain untuk melindungi orang lain, gosip ternyata juga bisa bermanfaat untuk diri kita sendiri. Pernah merasa lebih lega setelah menceritakan sesuatu yang mengganjal di hati kepada sahabatmu?

Menurut Hoerr, gosip bisa menjadi cara untuk melepas emosi yang selama ini kita pendam.

“Didengarkan dan diperhatikan adalah salah satu manfaat besar gosip untuk kesehatan mental. Ketika kita bisa bicara jujur dan orang lain mau mendengarkan, itu bisa meredakan stres,” katanya.

Psikoterapis Nicole Sylvia yang sudah 30 tahun berpraktik menyebut ini sebagai secondary gain. Dengan membicarakan orang lain, terkadang kita sedang memproses konflik batin dan kecemasan kita sendiri tanpa harus terlalu membuka diri.

Melalui gosip, kita bisa mendapatkan perspektif dari orang lain, yang mungkin membantu kita menemukan solusi.

Gosip Sebagai Pengingat Nilai Diri

Tahukah kamu, gosip juga bisa berfungsi sebagai pengingat tak langsung tentang apa yang kita anggap penting?

Sweet menjelaskan, ketika kita membicarakan kesalahan atau keputusan orang lain, seringkali tanpa sadar kita sedang menguatkan kembali nilai-nilai yang kita pegang.

Misalnya, kita membicarakan teman yang buru-buru menikah tanpa mengenal pasangannya. Dalam hati kita bisa saja berpikir, “Kalau aku nanti, aku tidak mau begitu.”

Dengan kata lain, gosip bisa membantu kita mengevaluasi pilihan, nilai, dan perilaku diri sendiri.

“Gosip memang bisa berbahaya kalau digunakan untuk mengucilkan atau menyebarkan fitnah. Tapi kalau dilakukan dengan sehat, gosip adalah bagian penting dari komunikasi. Ia bisa membantu kita belajar, terhubung dengan orang lain, dan melindungi diri sendiri,” kata Sweet.

Jadi, gosip itu baik atau buruk? Jawabannya tergantung. Kalau tujuannya memang untuk menjatuhkan, tentu saja gosip bisa menyakitkan. Tapi kalau tujuannya untuk melindungi, berbagi pengalaman, atau sekadar melepaskan beban pikiran, gosip justru bisa mempererat hubungan dan membantu kita merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Jadi lain kali sebelum men-judge diri sendiri karena bergosip, coba tanyakan pada diri sendiri 'Apakah ini sekadar cerita yang bikin lega, atau justru bisa menyakiti orang lain?' Lantaran ternyata, gosip tidak selalu harus jadi musuh.