Love Bombing Bikin Baper di Awal, Tapi Sakit di Akhir? Hati-Hati, Ini Taktik Manipulasinya!
- Freepik
Lifestyle –Di awal hubungan, siapa sih yang nggak luluh saat dibanjiri perhatian, pujian, dan hadiah dari pasangan? Rasanya seperti mimpi jadi kenyataan. Tapi, ketika semua itu datang terlalu cepat dan terlalu intens, kamu perlu berhati-hati.
Bisa jadi kamu sedang jadi korban love bombing taktik manipulasi emosional yang kerap digunakan dalam hubungan toksik. Menurut seorang psikolog klinis dan pakar hubungan narsistik, Dr. Ramani Durvasula, love bombing bukan tentang cinta sejati, melainkan tentang mengendalikan dan menguasai.
Love bombing adalah perilaku di mana seseorang membanjiri pasangannya dengan kasih sayang, perhatian, dan hadiah yang berlebihan dalam waktu singkat. Niatnya bukan semata-mata menunjukkan cinta, tapi menciptakan ikatan emosional cepat agar korban mudah dikendalikan.
“Love bombing adalah fase pertama dalam siklus penyalahgunaan narsistik. Pelaku memberikan cinta secara ekstrem bukan karena mereka mencintai, tetapi karena mereka ingin mengikat dan mengendalikan korban,” kata Ramani menjelaskan.
Artinya, walaupun awalnya terlihat manis, love bombing seringkali menjadi gerbang menuju hubungan yang tidak sehat.
Beberapa tanda umum love bombing menurut Dr. Ramani, antara lain:
- Serba cepat: Baru kenal seminggu tapi sudah bicara soal menikah atau masa depan bersama.
- Terlalu banyak hadiah dan perhatian: Dikirimi bunga, puisi, atau pesan cinta hampir setiap saat.
- Kontak intens nonstop: Chat dan telepon nyaris 24 jam, dan jika kamu tidak merespons, mereka langsung merasa tersinggung.
- Tuntutan balasan emosional cepat: Mereka menginginkan kamu “balas mencintai” seintens mereka, meski kamu belum siap.
- Cemburu dan posesif dini: Mereka mulai merasa “punya hak” atas kamu walau belum ada komitmen jelas.