Jangan Dianggap Sepele! Inilah Ciri-Ciri Haid Tidak Normal yang Sering Diabaikan Wanita
- Pixaby
Sebaliknya, jika darah yang keluar sangat sedikit dan hanya berupa bercak selama 1–2 hari, bisa jadi tubuh sedang mengalami ketidakseimbangan hormon atau stres berat. Haid yang terlalu sedikit juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik atau gangguan pada rahim. Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah perubahan mendadak dalam pola aliran darah yang sebelumnya normal.
Warna dan Tekstur Darah Menstruasi Berubah
Perubahan warna dan tekstur darah haid juga bisa menjadi petunjuk penting tentang kondisi kesehatan tubuh. Darah menstruasi normal biasanya berwarna merah gelap, dengan konsistensi kental namun tidak menggumpal besar secara berlebihan. Jika darah haid berubah menjadi sangat cair, berwarna coklat pekat seperti kopi, atau justru sangat merah terang dan encer, ada baiknya kamu mulai memperhatikan kemungkinan adanya gangguan.
Darah berwarna coklat tua biasanya muncul di awal atau akhir menstruasi dan umumnya tidak berbahaya. Namun, bila warna ini mendominasi sepanjang periode haid dan disertai bau menyengat atau rasa nyeri berlebihan, ini bisa menjadi gejala infeksi atau ketidakseimbangan hormon yang serius.
Nyeri Haid yang Tidak Tertahankan
Nyeri saat menstruasi atau dismenore adalah hal yang cukup umum dialami wanita. Tapi jika rasa sakitnya hingga mengganggu aktivitas harian, memerlukan obat penghilang rasa sakit dosis tinggi, atau berlangsung lebih lama dari biasanya, maka kondisi ini sudah tidak bisa dianggap normal.
Nyeri yang ekstrem saat haid bisa mengindikasikan endometriosis—suatu kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim dan menyebabkan peradangan hebat saat menstruasi. Selain itu, miom (tumor jinak dalam rahim) juga bisa memicu rasa sakit hebat saat haid. Jika setiap bulan kamu merasa "sakit luar biasa" hingga tidak bisa bekerja atau harus istirahat total, ini adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan.