Penggemar Gym Hati-hati! Konsumsi Ayam Berlebihan demi Bentuk Otot, Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ini
- Freepik
- Ikan berlemak rendah seperti salmon, tuna, dan nila, yang juga kaya omega-3.
- Telur, terutama bagian putihnya yang rendah kolesterol tapi tinggi protein.
- Susu rendah lemak, yogurt, dan keju, sebagai sumber protein sekaligus kalsium.
- Tahu dan tempe, sumber protein nabati yang sangat baik dan bebas kolesterol.
- Kacang-kacangan dan lentil, seperti kacang merah, almond, edamame, dan buncis.
- Protein whey atau nabati dalam bentuk bubuk, untuk yang membutuhkan tambahan praktis.
Hal yang penting diingat adalah prinsip moderat dan beragam. Meskipun kamu sangat menyukai ayam atau merasa tubuhmu merespons baik terhadap makanan itu, tetaplah berikan tubuhmu variasi nutrisi dari sumber lain agar asupan gizimu tetap seimbang dan risiko akumulasi zat tertentu dapat ditekan.
Tips Konsumsi Ayam yang Lebih Aman
Kalau kamu masih ingin tetap mengonsumsi ayam, berikut ini beberapa tips agar konsumsi ayam lebih aman dan tidak menimbulkan risiko:
- Pilih ayam organik atau ayam kampung yang tidak diberi antibiotik atau hormon pertumbuhan.
- Hindari memasak dengan suhu sangat tinggi atau gosong. Teknik kukus, rebus, atau panggang suhu rendah jauh lebih aman.
- Cuci tangan dan peralatan dapur setelah mengolah ayam mentah untuk mencegah kontaminasi silang.
- Simpan ayam di suhu yang sesuai agar tidak berkembang bakteri.
- Jangan konsumsi ayam yang sudah berbau atau berubah warna, meski masih terlihat mentah segar.
Ayam memang termasuk makanan sehat yang kaya protein, tetapi konsumsi berlebihan dalam jangka panjang justru bisa menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk beberapa jenis kanker. Penelitian terbaru menjadi pengingat bahwa tidak ada satu makanan pun yang benar-benar sempurna bila dikonsumsi berlebihan.
Selalu seimbangkan pola makan dengan beragam sumber protein dan terapkan cara memasak yang sehat. Jika kamu adalah pecinta ayam sejati, bukan berarti harus berhenti total cukup lebih cerdas dalam memilih, mengolah, dan mengatur porsinya. Sebab pada akhirnya, yang paling penting adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan dan kesadaran dalam setiap suapan.