Benarkah PMS Bisa Merusak Hubungan? Ini Fakta Emosional yang Jarang Dibicarakan

Ilustrasi PMS bisa sebabkan keretakan rumah tangga
Sumber :
  • Freepik

Salah satu dampak paling nyata dari PMS dalam hubungan adalah terganggunya komunikasi. Perempuan yang sedang mengalami PMS mungkin lebih cenderung menarik diri atau, sebaliknya, menjadi lebih reaktif. Sementara pasangan—terutama jika laki-laki—sering kali tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi, sehingga merespons dengan defensif atau menghindar. Pola ini bisa menimbulkan salah paham yang berulang, yang jika tidak dikelola, dapat merusak kualitas hubungan secara perlahan.

Resep Donat Kentang yang Empuk dan Mengembang Sempurna, Cocok untuk Ide Jualan!

Misalnya, komentar sederhana seperti "kamu terlalu sensitif" atau "jangan lebay" bisa terasa sangat menyakitkan bagi seseorang yang sedang dalam fase PMS. Kalimat-kalimat semacam ini, meskipun tidak bermaksud menyakiti, justru memperburuk kondisi emosional dan memperbesar jarak emosional antara pasangan.

Penting dipahami bahwa setiap perempuan mengalami PMS dengan cara yang berbeda. Beberapa hanya mengalami perubahan fisik seperti payudara nyeri atau perut kembung, sementara yang lain bisa merasa benar-benar kewalahan secara emosional. Ada pula yang mengalami PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder), bentuk PMS yang lebih parah dan dapat menimbulkan gangguan suasana hati yang serius seperti depresi atau kecemasan ekstrem.

Keuangan Stabil, Hoki Maksimal! Ini Zodiak yang Paling Pandai Ngatur Uang

Jika pasangan tidak memahami spektrum ini, bisa muncul prasangka bahwa “itu cuma drama bulanan.” Padahal, memahami bahwa PMS adalah kondisi yang kompleks dan tidak bisa disamaratakan, adalah langkah awal untuk membangun hubungan yang lebih empatik.

Dampak Jangka Panjang Jika Tidak Diatasi

Mungkin terlihat sepele jika hanya terjadi sebulan sekali, tetapi konflik yang berulang akibat PMS bisa menyisakan luka emosional dalam hubungan. Jika pasangan terus-menerus merasa seperti "kambing hitam" atau tidak dipahami, mereka bisa mulai merasa tidak aman secara emosional. Di sisi lain, perempuan juga bisa merasa bersalah dan kecewa pada diri sendiri karena tidak mampu mengendalikan perubahan mood-nya, yang bisa memicu siklus emosional negatif.

Rahasia Baju Putih Tetap Kinclong Tanpa Pemutih Mahal, Coba 7 Tips Ini di Rumah!

Dalam jangka panjang, hubungan bisa menjadi dingin, penuh jarak, atau bahkan mengarah pada perpisahan karena kurangnya pemahaman dan komunikasi sehat di masa-masa rentan seperti ini. Padahal, jika dikelola dengan baik, fase PMS justru bisa menjadi momen untuk mempererat kedekatan emosional dalam hubungan.

Halaman Selanjutnya
img_title