Tenang-Tenang Meledak, Kenapa Marahnya Orang Pendiam Bisa Lebih Berbahaya?
- Pixaby
Kondisi ini bisa menciptakan siklus berbahaya, makin banyak emosi dipendam, makin buruk kondisi mental. Dan saat akhirnya meledak, hubungan sosial bisa hancur seketika.
Seorang psikolog klinis dan penulis buku Joy from Fear, Dr. Carla Marie Manly, menjelaskan saat kemarahan ditekan terus-menerus, itu tidak hilang begitu saja.
"Ia cenderung menumpuk di dalam diri, seperti tekanan dalam sebuah botol. Ketika tekanan itu mencapai batasnya, ledakannya bisa sangat hebat terutama jika orang tersebut biasanya pendiam. Kemarahan yang ditekan dapat memicu ledakan emosional, perilaku pasif-agresif, atau bahkan penarikan diri sepenuhnya dari orang lain," kata dia
Penjelasan ini mempertegas bahwa diam bukan berarti tidak marah. Justru diam bisa jadi mekanisme pertahanan diri agar tidak melukai orang lain tapi jika tidak ditangani dengan sehat, bisa berubah menjadi bencana emosional.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Bagi orang yang cenderung pendiam atau sering memendam perasaan, penting untuk mulai membangun kebiasaan menyalurkan emosi dengan sehat. Tidak harus berteriak atau drama, tapi cukup dengan pengakuan jujur bahwa kita sedang merasa marah, kecewa, atau terluka. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain: