Tenang-Tenang Meledak, Kenapa Marahnya Orang Pendiam Bisa Lebih Berbahaya?
- Pixaby
Jika emosi tersebut terus dibiarkan tanpa pelepasan yang sehat, maka akan tiba saatnya tubuh dan pikiran tak bisa lagi menahan. Di titik inilah ledakan emosi bisa terjadi secara mendadak dan kerap mengejutkan lingkungan sekitar.
Kenapa Marahnya Bisa Lebih Menakutkan?
Orang pendiam bisa menyimpan rasa sakit hati, kekecewaan, dan kemarahan dalam waktu lama tanpa menunjukkannya secara nyata. Saat mereka marah, ledakannya bisa tampak dingin, tapi dalam bukan marah dengan teriakan atau makian, tapi dengan sikap, keputusan ekstrem, atau bahkan diam yang memutus segalanya.
Ada beberapa alasan kenapa marahnya orang pendiam bisa lebih menakutkan:
- Baca Juga :Penyebab Anak Tantrum dan Tips Jitu Mengatasinya
Meledak setelah akumulasi panjang: Emosi yang dipendam selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun bisa keluar sekaligus dalam satu momen.
Kurang kontrol saat melepaskan emosi: Karena jarang mengekspresikan marah, mereka tidak terbiasa mengontrolnya saat keluar.
-
Tindakan diam-diam tapi menyakitkan: Misalnya, memutus kontak, ghosting, membalas dengan pasif-agresif, atau membuat keputusan tajam yang tak bisa dikembalikan.
Membuat orang sekitar merasa bersalah tanpa tahu sebab: Karena tak pernah membicarakan masalah sejak awal, orang lain bisa bingung atas reaksi yang datang mendadak.
Bahaya Emosi yang Tertekan: Dari Psikis ke Fisik
Memendam emosi, terutama marah, bukan hanya berdampak secara sosial tetapi juga berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik. Dalam jangka panjang, represi emosi bisa menyebabkan burnout emosional, depresi ringan hingga sedangm gangguan kecemasan sosial. Selain itu, psikosomatis (penyakit fisik karena tekanan mental) dan pola hubungan tidak sehat, yang mana orang lain tidak tahu batas atau kesalahan mereka karena komunikasi terhambat.