Daftar 10 Negara dengan IQ Rata-rata Terendah di Dunia, Bagaimana Indonesia?

Ilustrasi otak
Sumber :
  • Pixabay/ Gerd Altmann

LifestyleIQ atau Intelligence Quotient sering digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Namun, tahukah kamu bahwa tingkat IQ juga bisa dihitung secara rata-rata untuk seluruh negara? Beberapa lembaga riset global telah melakukan pemeringkatan IQ rata-rata per negara, dan hasilnya cukup mengejutkan.

Kalau Ibunya Cerdas, Anak Cenderung Cerdas Juga? Ini Kata Para Peneliti

IQ (Intelligence Quotient) adalah ukuran kemampuan seseorang dalam berpikir logis, menyelesaikan masalah, dan memahami konsep. Tes IQ biasanya mengukur keterampilan seperti Pemahaman verbal, penalaran logis, kemampuan numerik, ingatan jangka pendek dan visualisasi spasial.

Meski bukan satu-satunya penentu keberhasilan seseorang, IQ tetap dianggap sebagai indikator penting dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, pekerjaan, hingga riset sosial.

Tips Mendapatkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Yuk Simak Langkah-Langkahnya!

Menurut data dari World Population Review tahun 2024, berikut ini adalah 10 negara dengan IQ rata-rata terendah di dunia. Penting dicatat bahwa IQ tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh pendidikangizi, lingkungan, dan akses terhadap informasi. Oleh karena itu, daftar ini tidak boleh digunakan untuk menggeneralisasi atau mendiskreditkan bangsa tertentu.

Berikut Daftar 10 Negara dengan IQ Terendah di Dunia (2024)

Daftar IQ rata-rata negara ini diambil dari laporan World Population Review 2024, yang mengumpulkan data global dari berbagai penelitian. Peringkat IQ ini dihitung berdasarkan berbagai tes dan studi sebelumnya, lalu dirata-ratakan untuk mewakili masing-masing negara.

1. Nepal – IQ rata-rata: 42.99

Cara Daftar Bantuan PIP Hingga Rp1 Juta untuk Anak Sekolah, Cek Panduannya di Sini!

Nepal menempati peringkat pertama sebagai negara dengan IQ rata-rata terendah di dunia. Meskipun memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa, angka ini menunjukkan tantangan besar dalam sistem pendidikan dan akses terhadap sumber daya belajar.

2. Liberia – IQ rata-rata: 45.07

Negara di Afrika Barat ini juga termasuk dalam daftar. Faktor-faktor seperti konflik berkepanjangan dan kemiskinan turut berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan dan kecerdasan kognitif masyarakatnya.

3. Sierra Leone – IQ rata-rata: 45.07

Masih dari kawasan Afrika, Sierra Leone memiliki angka IQ rata-rata yang sama dengan Liberia. Stabilitas nasional dan pembangunan infrastruktur pendidikan jadi tantangan utama di negara ini.

4. Guatemala – IQ rata-rata: 47.72

Sebagai negara di Amerika Tengah, Guatemala menghadapi berbagai hambatan sosial dan ekonomi, termasuk ketimpangan akses pendidikan antara kota dan daerah pedesaan.

5. Gambia – IQ rata-rata: 47.79

Gambia juga tercatat memiliki IQ rata-rata di bawah 50. Faktor seperti kemiskinan, kualitas pendidikan yang rendah, dan akses informasi terbatas menjadi faktor penting di balik skor ini.

6. Nicaragua – IQ rata-rata: 47.94

Nicaragua mengalami berbagai ketegangan politik dan masalah pembangunan sosial, yang berpengaruh besar pada kemajuan pendidikan dan pemenuhan gizi anak, dua hal yang krusial dalam perkembangan IQ.

7. Ghana – IQ rata-rata: 47.98

Meskipun termasuk negara yang sedang berkembang secara ekonomi, Ghana masih menghadapi tantangan besar dalam memperbaiki sistem pendidikan dasar dan menengahnya.

8. Comoros – IQ rata-rata: 48.01

Sebagai negara kepulauan kecil di Afrika, Comoros memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas. Letak geografis dan keterbatasan infrastruktur turut berpengaruh.

9. Honduras – IQ rata-rata: 48.08

Honduras mencatatkan IQ rata-rata sedikit lebih tinggi dari negara-negara sebelumnya, namun tetap masuk dalam daftar 10 besar. Ketimpangan sosial dan ekonomi memainkan peran besar dalam rendahnya capaian pendidikan nasional.

10. Republic of Congo – IQ rata-rata: 48.09

Negara yang kaya akan sumber daya alam ini masih menghadapi tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusianya, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan anak.

Meski data IQ ini memberikan gambaran umum, perlu ditekankan bahwa:

  • IQ tidak mencerminkan keseluruhan potensi manusia.
  • Kecerdasan emosional (EQ), kreativitas, dan keterampilan sosial juga sangat penting dalam kehidupan nyata.
  • Skor IQ dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk, akses terhadap gizi dan kesehatan, mutu pendidikan dan pelatihan guru. Lalu lingkungan keluarga dan sosial hingga stabilitas politik dan ekonomi

Menurut para ahli, memperbaiki skor IQ nasional lebih berkaitan dengan investasi jangka panjang di bidang pendidikan, gizi anak usia dini, dan reformasi sosial.

Bagaimana Cara Meningkatkan IQ Anak?

Melihat daftar negara dengan IQ rata-rata rendah bisa membuat kita bertanya-tanya apakah IQ bisa ditingkatkan? Jawabannya adalah ya, terutama jika dilakukan sejak dini. Meningkatkan IQ bukan berarti membuat anak jadi jenius, tapi lebih kepada mengoptimalkan potensi kecerdasan otak anak melalui stimulasi yang tepat.

Menurut berbagai studi psikologi perkembangan, IQ dipengaruhi oleh gabungan antara faktor genetik dan lingkungan, termasuk nutrisi, pendidikan, interaksi sosial, kualitas tidur dan aktivitas bermain.

Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan orang tua dan pendidik untuk membantu meningkatkan IQ anak:

1. Berikan Asupan Gizi yang Tepat Sejak Dini

  • Gizi berperan langsung pada perkembangan otak.
  • Nutrien seperti omega-3 (DHA), zat besi, protein, dan vitamin B kompleks sangat penting untuk membentuk jaringan saraf otak.
  • Susu, ikan berlemak (seperti salmon), telur, kacang-kacangan, dan sayur berdaun hijau adalah contoh makanan penunjang kecerdasan.

2. Stimulasi Otak Lewat Permainan Edukatif

  • Mainan seperti puzzle, balok bangun, lego, atau permainan strategi sederhana bisa merangsang logika dan kreativitas anak.
  • Permainan ini membantu memperkuat koneksi sinaptik antar neuron otak, meningkatkan kemampuan problem-solving, dan melatih daya ingat.

3. Ajak Anak Membaca Sejak Kecil

  • Membaca adalah salah satu aktivitas yang meningkatkan koneksi otak paling banyak.
  • Bacakan buku cerita dengan gambar warna-warni, lalu ajak anak berdialog tentang isi ceritanya.
  • Ini akan memperluas kosakata, membangun imajinasi, dan melatih daya pikir abstrak.

4. Pastikan Anak Tidur Cukup dan Berkualitas

  • Kurang tidur berdampak langsung pada penurunan fungsi kognitif.
  • Anak usia 3–12 tahun idealnya tidur 9–12 jam sehari.
  • Tidur malam yang cukup akan membantu otak menyimpan informasi baru dan menyegarkan kembali fungsi memori.

5. Dorong Anak Bertanya dan Bereksplorasi

  • IQ juga dipengaruhi oleh rasa ingin tahu dan keinginan belajar.
  • Berikan kesempatan pada anak untuk bertanya, mengeksplorasi lingkungan, dan mencari tahu jawaban.
  • Biarkan mereka bereksperimen dengan hal-hal sederhana seperti memasak, menanam, atau bermain sains mini di rumah.

6. Batasi Paparan Gadget Pasif

  • Terlalu banyak menonton video pasif atau bermain gim tanpa arahan dapat memperlambat stimulasi otak secara aktif.
  • Alih-alih screen time tanpa kontrol, pilih konten interaktif atau ajak anak menggunakan teknologi secara edukatif, misalnya dengan aplikasi belajar coding anak.

7. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung Tumbuh Kembang Anak

  • Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh tekanan, kekerasan, atau kekurangan perhatian emosional cenderung mengalami hambatan kognitif.
  • Rasa aman dan dukungan emosional dari keluarga sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi kognitif dan emosional anak.