Warna Lidah Bisa Ungkap Kondisi Kesehatanmu

Ilustrasi lidah manusia
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Kalau selama ini kamu menganggap lidah cuma berperan sebagai organ pengecap rasa, saatnya kamu tahu fungsinya lebih dari itu. Ternyata, warna lidah bisa memberikan petunjuk penting soal kesehatan tubuhmu secara keseluruhan.

10 Alasan Mengapa Jepang Jadi Impian Tempat Tinggal Banyak Orang

Dalam dunia medis, lidah sering dianggap sebagai salah satu indikator visual paling awal yang bisa mengungkap adanya gangguan pada sistem pencernaan, peredaran darah, atau kekurangan nutrisi. Bahkan, beberapa penyakit serius bisa terdeteksi sejak dini hanya dari perubahan warna atau tekstur lidah.

Artikel ini akan membahas secara tuntas warna-warna lidah yang sering muncul, apa artinya bagi tubuh, dan kapan harus mulai waspada. Tentunya didukung penjelasan dari pakar medis internasional terpercaya. Yuk, kenali "cermin kecil" tubuhmu lebih dekat!

Pentingnya Kesehatan Mental Anak, Cara Orang Tua Korea Menghadapi Lonjakan Kasus Depresi Para Remaja

Menurut ahli gastroenterologi dari AS dan pendiri Digestive Center for Wellness, Dr. Robynne Chutkan, lidah adalah bagian dari tubuh yang sangat sensitif terhadap perubahan sistemik karena memiliki banyak pembuluh darah kecil dan permukaan kaya papila.

Setiap perubahan dalam sistem imun, peredaran darah, metabolisme, hingga pencernaan bisa terlihat dari lidah. Itulah kenapa banyak dokter gigi dan internis menjadikan warna lidah sebagai salah satu indikator awal saat memeriksa pasien.

Cara Memilih Sunscreen yang Aman untuk Anak dan Mengajarkan Kebiasaan Menggunakannya

Bahkan dalam laporan Mayo Clinic, disebutkan bahwa kondisi lidah yang tidak normal dapat berkaitan erat dengan defisiensi nutrisi, infeksi jamur, anemia, atau penyakit serius lainnya seperti gagal jantung.

Berikut berbagai warna lidah yang sering dijumpai, lengkap dengan arti kesehatannya secara medis:

1. Lidah Merah Cerah

Kalau lidahmu tampak merah menyala seperti strawberry, ini bisa jadi tanda kekurangan vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi darah merah, membuat lidah menjadi nyeri, terbakar, dan terkadang bengkak.

Menurut Harvard Health Publishing, lidah merah cerah umumnya juga disertai kelelahan dan sariawan. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan asupan vitamin yang cukup, baik dari makanan maupun suplemen. 

2. Lidah Putih atau Berlapis Putih

Lidah putih bukan hal normal, apalagi jika terlihat seperti dilapisi keju. Ini bisa jadi pertanda oral thrush alias infeksi jamur, biasanya terjadi pada orang dengan imunitas rendah atau yang sedang mengonsumsi antibiotik.

Melansir WebMD dan penjelasan dari Dr. Richard Watson, kondisi ini juga bisa muncul karena dehidrasi atau kebersihan mulut yang buruk. Hati-hati juga dengan kondisi bernama leukoplakia, di mana bercak putih bisa jadi tanda awal kanker mulut, umumnya pada perokok aktif.

3. Lidah Kuning

Lidah yang menguning umumnya disebabkan oleh penumpukan bakteri. Tapi dalam beberapa kasus, bisa menjadi sinyal awal dari gangguan fungsi liver atau penyakit kuning ringan. Cleveland Clinic menyebutkan bahwa kondisi ini juga bisa muncul karena efek samping obat, merokok, atau konsumsi alkohol. Jika lidah kuning bertahan lebih dari seminggu, sebaiknya segera periksa ke dokter.

4. Lidah Biru atau Ungu

Warna ini paling mengkhawatirkan. Lidah yang membiru atau keunguan menandakan gangguan sirkulasi darah, kekurangan oksigen, atau bahkan penyakit jantung serius. American Heart Association menegaskan bahwa perubahan warna lidah seperti ini bisa muncul pada penderita gagal jantung kongestif atau penyakit paru-paru kronis. Kalau kamu juga merasa sesak napas, pusing, atau nyeri dada—jangan tunda ke IGD.

5. Lidah Hitam atau Berbulu (Black Hairy Tongue)

Kondisi ini terdengar mengerikan, tapi biasanya tidak berbahaya. Black hairy tongue muncul karena papila di lidah tumbuh panjang dan menangkap bakteri, makanan, atau nikotin.

Melansir Mayo Clinic, pemicunya termasuk merokok, konsumsi kopi/teh berlebihan, hingga penggunaan antibiotik dalam jangka panjang. Lidah bisa tampak gelap, kasar, bahkan berbulu. Tapi tenang, dengan menjaga kebersihan mulut, kondisi ini bisa hilang.

6. Lidah Pucat

Kalau lidahmu tampak sangat pucat atau keabuan, ini bisa jadi tanda anemia. Terutama jika kamu juga merasa cepat lelah, pusing, atau punya kuku yang rapuh. Dr. Susan Besser, dari Mercy Medical Center, menjelaskan bahwa kondisi ini sering terjadi pada wanita usia subur yang mengalami menstruasi berat atau ibu hamil. Pemeriksaan darah lengkap penting untuk memastikan diagnosis.

7. Lidah Cokelat Tua atau Kemerahan Pekat

Jika warna lidah tampak gelap atau cokelat, ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan/minuman berpigmen tinggi seperti kopi, cokelat, atau teh hitam. Namun, bila warna bertahan lama dan disertai gejala pencernaan, bisa menjadi tanda gangguan lambung atau hati.

Tidak semua perubahan warna lidah berarti penyakit. Tapi kamu harus mulai waspada jika:

  • Warna tidak kembali normal setelah 7–10 hari
  • Disertai gejala lain seperti demam, nyeri lidah, bengkak, atau bau mulut ekstrem
  • Lidah terasa nyeri saat makan/minum
  • Terdapat bercak putih keras, kehitaman, atau ulserasi yang tak kunjung sembuh

American Dental Association menyarankan pemeriksaan gigi dan mulut setiap 6 bulan. Tapi bila terjadi perubahan mencolok pada lidah, segera konsultasi dengan dokter gigi, internis, atau spesialis penyakit mulut.

Tips tambahan: dokumentasikan perubahan warna lidah dengan foto untuk ditunjukkan ke dokter. Ini membantu analisis lebih akurat.

Cara Menjaga Kesehatan Lidah dan Mulut

Agar lidah tetap sehat dan warnanya normal, kamu bisa ikuti tips sederhana ini:

  1. Sikat lidah setiap hari – Gunakan bagian belakang sikat gigi atau tongue scraper khusus
  2. Minum air putih cukup – Mencegah dehidrasi dan penumpukan bakteri
  3. Hindari rokok & alkohol – Dua penyebab utama perubahan warna lidah
  4. Konsumsi makanan tinggi zat besi dan vitamin B – Cegah anemia dan peradangan
  5. Berkumur dengan antiseptik alami – Air garam atau mouthwash non-alkoholik
  6. Kontrol rutin ke dokter gigi – Minimal setiap 6 bulan