Pencet Jerawat Bisa Bikin Infeksi Otak, Ini Fakta Medisnya!

Jerawat di wajah
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Kebiasaan memencet jerawat sering dianggap sepele. Bahkan tak sedikit orang merasa puas setelah berhasil 'mengeluarkan isinya'. Tapi tahu nggak sih, kalau kebiasaan ini ternyata bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan, termasuk infeksi otak, sepsis, hingga meningitis?

Jerawat Mendadak Muncul Jelang Idul Adha? Ini Cara Ampuh Redakan Dalam 24 Jam!

 

Terdengar mengerikan? Ya, karena memang benar-benar bisa terjadi. Dalam dunia medis, sudah banyak kasus jerawat yang awalnya tampak biasa, berujung pada komplikasi berbahaya. Yuk, kita bahas fakta medis di baliknya agar kamu nggak asal pencet jerawat lagi!

Mitos Kapuhunan, Benarkah Tolak Makanan dari Orang Kalimantan Sebabkan Kesialan?

 

Pertama mari kita bahas istilah 'danger triangle'. Ya, kamu mungkin pernah dengar istilah “danger triangle” atau segitiga kematian. Ini adalah area wajah yang mencakup bagian hidung, atas bibir, hingga ke kedua sudut mulut. Secara anatomi, bagian ini punya struktur pembuluh darah yang langsung terhubung ke otak, khususnya ke area yang disebut sinus kavernosus.

Belajar Investasi dari Benjamin Graham, Sang Mentor Para Investor Hebat

 

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), pembuluh darah di area tersebut tidak memiliki katup pengaman. Artinya, jika ada infeksi di permukaan kulit (misalnya karena jerawat yang dipencet), bakteri bisa 'menumpang' lewat aliran darah dan langsung menuju ke otak tanpa penyaringan terlebih dulu oleh sistem imun.

 

Ini bukan cuma teori medis semata. Banyak kasus menunjukkan bahwa infeksi dari jerawat di zona ini bisa menyebabkan trombosis sinus kavernosus, yakni kondisi ketika bekuan darah terbentuk di dasar otak akibat infeksi. Fatal? Sudah pasti.

 

Kalau kamu berpikir 'ah, cuma jerawat,' coba pikir dua kali. Beberapa kasus mencatat bahwa infeksi kulit akibat jerawat yang tidak ditangani dengan benar bisa berkembang menjadi sepsis, yakni reaksi ekstrem sistem imun terhadap infeksi yang bisa menyebabkan kegagalan organ.

 

Menurut Mayo Clinic, sepsis bisa berkembang cepat dari infeksi ringan. Ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah akibat luka terbuka, tubuh bisa kebingungan dan malah merusak dirinya sendiri. Akibatnya? Tekanan darah turun drastis, detak jantung tidak stabil, dan dalam banyak kasus, bisa berujung kematian jika tak segera ditangani.

 

Tak hanya itu, infeksi jerawat juga bisa menyebabkan meningitis bakterial, yaitu peradangan pada selaput otak dan tulang belakang. Salah satu jalur penularannya adalah dari infeksi di area wajah yang menjalar ke sistem saraf pusat. NHS UK menyebutkan bahwa bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus bisa dengan mudah berpindah dari kulit wajah ke otak jika tidak diobati dengan tepat.

 

 

Apa yang Terjadi Saat Kamu Pencet Jerawat?

Secara teknis, saat kamu memencet jerawat terutama yang masih meradang, kamu memberi tekanan pada folikel yang sudah meradang. Tekanan itu bisa menyebabkan dinding folikel pecah dan bakteri tersebar ke jaringan kulit sekitarnya.

 

Bakteri yang tadinya terperangkap di dalam pori akhirnya menyebar bebas. Bahkan lebih parah lagi, bisa masuk ke dalam pembuluh darah jika ada luka terbuka atau goresan kecil yang tidak kamu sadari. Bakteri-bakteri seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan bahkan MRSA (jenis superbug) bisa menyebabkan infeksi serius bila menyebar ke jaringan yang lebih dalam.

 

Menurut ahli dermatologi dari AS, Dr. Sandra Lee (Dr. Pimple Popper) memencet jerawat secara sembarangan justru memperbesar risiko jaringan parut dan infeksi dalam. Ia menyarankan agar tindakan apapun pada jerawat dilakukan oleh tenaga profesional.

 

Banyak pakar dermatologi sepakat bahwa kebiasaan memencet jerawat  terutama di zona segitiga wajah adalah tindakan yang sangat berisiko.

 

Dermatologis dari Mount Sinai Hospital, New York, Dr. Joshua Zeichner mengatakan, bahwa memencet jerawat di area hidung atau di antara alis bisa menyebabkan infeksi menyebar ke otak. Ini bukan sekadar teori, kami pernah melihat kasusnya.

 

Sementara itu, dermatologis ternama dari Beverly Hills, Dr. Ava Shamban menambahkan bahwa dirinya pernah merawat pasien dengan kondisi sepsis ringan setelah memencet jerawat cystic yang besar. Jerawat bukan cuma masalah penampilan, tapi juga soal kesehatan.

 

British Association of Dermatologists juga telah mengeluarkan panduan bahwa jerawat inflamasi sebaiknya tidak dipencet sendiri, melainkan ditangani secara medis untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

 

 

Semua Jerawat Bahaya? Nggak Juga, Tapi Harus Waspada

Nggak semua jerawat bisa menyebabkan infeksi otak, kok. Risiko tertinggi biasanya datang dari:

 

  • Jerawat yang muncul di zona segitiga kematian (hidung, atas bibir, antara alis)

  • Jerawat jenis cystic atau yang besar, dalam, dan nyeri

  • Jerawat yang dipencet dalam kondisi tidak steril

 

Sebaliknya, jerawat kecil seperti whitehead atau blackhead di area luar wajah (pipi, dagu) relatif aman jika ditangani dengan baik. Tapi tetap, sebisa mungkin hindari menyentuh atau memencet jerawat dengan tangan kosong.

 

 

Cara Aman Atasi Jerawat Tanpa Risiko

Kalau kamu sedang jerawatan dan ingin menghilangkannya, berikut cara yang lebih aman:

 

Gunakan obat jerawat OTC seperti benzoil peroksida atau asam salisilat
Rajin mencuci wajah dengan sabun yang sesuai jenis kulit
Gunakan kompres hangat untuk membantu jerawat matang lebih cepat
Jangan lupa pakai krim antibiotik topikal jika jerawat sudah terbuka
Konsultasi ke dokter kulit bila jerawat besar, nyeri, atau tumbuh berulang

 

Hindari pula memakai bahan alami sembarangan seperti odol atau lemon yang bisa memperparah iritasi. Dan yang terpenting: jangan sembarangan memencet!

 

 

Kapan Harus ke Dokter?

Beberapa tanda infeksi serius akibat jerawat yang harus kamu waspadai antara lain:

 

  • Bengkak parah di area wajah
  • Kemerahan yang menyebar cepat
  • Rasa nyeri berdenyut yang tidak hilang
  • Demam atau merasa menggigil
  • Pusing ekstrem, kejang, atau kesulitan bicara

 

Kalau kamu mengalami gejala di atas, jangan tunda untuk pergi ke UGD atau dokter terdekat. Infeksi di wajah bisa berkembang sangat cepat dan membutuhkan penanganan medis segera, termasuk antibiotik intravena atau rawat inap.

 

Pencet jerawat mungkin terasa menyenangkan, tapi risikonya bisa sangat besar. Dari infeksi ringan, menyebar ke jaringan dalam, hingga ke otak. Bahkan bisa menyebabkan kondisi mematikan seperti sepsis atau meningitis.

 

Jadi mulai sekarang, yuk lebih sayangi kulit kamu. Jangan asal pencet jerawat, apalagi yang muncul di area hidung atau atas bibir. Kalau jerawat mengganggu, ada banyak solusi aman dan medis yang bisa kamu coba.

 

Ingat, kulit sehat bukan hasil dari tangan iseng, tapi dari perawatan yang tepat dan konsisten.