Satu Kebiasaan Saat Cuci Piring Ini Bisa Sebabkan Keracunan Seisi Rumah!

Ilustrasi spons pencuci piring
Sumber :
  • Pixaby

LifestyleSpons dapur adalah salah satu alat yang paling sering kita gunakan di rumah. Mulai dari mencuci piring, membersihkan talenan, sampai menyeka tumpahan kuah di meja. Tapi, tahukah kamu bahwa spons yang kelihatannya bersih itu bisa menyimpan lebih banyak bakteri dibanding dudukan toilet?

Efek Pemakaian Microwave terhadap Makanan, Praktis tapi Perlu Waspadai Dampak Kesehatannya

Masalahnya bukan hanya dari spons itu sendiri, tapi juga dari kebiasaan kita yakni menggunakan satu spons untuk semua keperluan. Mulai dari mencuci talenan bekas ayam mentah, langsung ke sendok makan anak, hingga mengelap meja makan. Kelihatannya praktis, tapi ternyata bisa membawa risiko serius bagi kesehatan seisi rumah.

Lantas apa yang terjadi saat satu spons dipakai untuk semuanya? Ketika kita memakai spons yang sama untuk membersihkan berbagai jenis peralatan dapur, tanpa disadari kita melakukan cross-contamination atau kontaminasi silang. Bakteri dari talenan daging mentah bisa menempel di spons, lalu berpindah ke piring, sendok, dan gelas.

Kebiasaan Menyimpan Spons di Wastafel Bisa Berujung ke Rumah Sakit!

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kontaminasi silang di dapur adalah salah satu penyebab utama penyakit bawaan makanan (foodborne illness). Artinya, dari dapur kita sendiri, bakteri bisa berpindah ke tubuh hanya karena satu spons yang salah pakai.

Lantas mengapa spons bisa jadi begitu berbahaya? Sebab bentuknya yang lembap, berpori, dan menyimpan sisa makanan, kombinasi sempurna untuk bakteri berkembang biak.

Mengerikan! Ternyata Ini Alasan Daging Kambing Tidak Boleh Dicuci Sebelum Dimasak

Sebuah studi dari Forschungszentrum Jülich dan Universitas Furtwangen di Jerman menyebutkan bahwa spons dapur bisa mengandung lebih dari 362 jenis bakteri per sentimeter kubik! Bahkan lebih banyak dari bakteri yang biasa ditemukan di feses manusia.

Ahli mikrobiologi yang memimpin penelitian tersebut, Dr. Markus Egert mengatakan bahwa spons dapur adalah salah satu benda paling tercemar di rumah. Jumlah dan keberagaman mikroorganismenya sangat mengejutkan.

Beberapa bakteri berbahaya yang umum ditemukan di spons dapur antara lain:

  • Salmonella – bisa menyebabkan keracunan makanan, muntah, dan diare parah.
  • Escherichia coli (E. coli) – bakteri yang berasal dari kotoran dan bisa memicu diare berdarah.
  • Campylobacter – penyebab umum infeksi usus yang bisa berlangsung hingga berminggu-minggu.
  • Staphylococcus aureus – bisa menyebabkan keracunan makanan yang cepat muncul setelah konsumsi makanan terkontaminasi.

Bakteri-bakteri ini dapat masuk ke tubuh manusia saat kita makan dari peralatan yang sudah terkontaminasi spons kotor.

Menurut World Health Organization (WHO), kelompok yang paling rentan terhadap penyakit akibat kontaminasi makanan adalah anak-anak, lansia, ibu hamil dan orang dengan sistem imun lemah. Bagi mereka, infeksi seperti Salmonella atau E. coli tidak hanya menimbulkan gejala ringan. Bisa jadi serius, bahkan berujung pada rawat inap.

Cara Mensterilkan Spons: Apa yang Efektif?

Banyak orang mencoba membersihkan spons dengan microwave, air mendidih, atau direndam cuka. Tapi benarkah ini cukup? Penelitian yang dimuat di Scientific Reports (Nature Publishing Group, 2017) menunjukkan bahwa:

  • Microwave bisa membunuh beberapa bakteri, tapi tidak semuanya.
  • Bakteri yang tersisa justru bisa menjadi lebih kuat karena terbiasa dengan tekanan lingkungan.
  • Pemanasan tidak meresap ke seluruh bagian spons, apalagi yang tebal.

Kesimpulannya? Sterilisasi hanya mengurangi sebagian kecil bakteri, bukan menghilangkan semuanya.

Tips Aman Gunakan Spons di Dapur

Agar dapur tetap bersih dan bebas penyakit, kamu bisa terapkan langkah-langkah berikut:

  1. Pisahkan spons berdasarkan fungsi.
  • Gunakan spons khusus untuk mencuci peralatan bekas daging mentah.
  • Gunakan spons berbeda untuk mencuci piring atau gelas makan.
  • Gunakan kode warna atau label.
    • Spons merah = daging
    • Spons biru = alat makan
    • Spons hijau = meja dan permukaan dapur
  • Cuci spons setiap hari dan jemur hingga kering.
    • Simpan di tempat terbuka, bukan di sudut lembap wastafel.
  • Sterilkan dengan benar seminggu sekali.
    • Gunakan air mendidih minimal 5 menit atau rendam dengan larutan pemutih + air. 

    Kapan Harus Ganti Spons?

    Menurut NSF International, spons sebaiknya diganti setiap 1–2 minggu tergantung intensitas pemakaian. Tanda-tanda spons harus segera dibuang:

    • Bau tidak sedap meski sudah dicuci.
    • Berubah warna.
    • Terasa berlendir saat dipegang.
    • Spons mudah sobek atau hancur.

    Jangan tunggu sampai spons "rusak" untuk menggantinya. Gantilah secara proaktif, bukan reaktif.