Kebiasaan Minum Teh Setelah Makan Berbahaya? Ini Penjelasan Ahli dan Fakta Mengejutkannya!
- Pixaby
Nggak semua teh berefek sama terhadap tubuh. Yuk, kenali perbedaannya:
-
Baca Juga :Matcha Bisa Sebabkan Risiko Masalah Kesehatan Serius Pada Hati? Simak Penjelasan Lengkapnya
Teh hitam: Paling tinggi kandungan tannin dan kafeinnya. Efek penghambatan penyerapan zat besinya paling kuat.
Teh hijau: Masih mengandung tannin, tapi dalam kadar lebih rendah. Kaya antioksidan, tapi tetap perlu diperhatikan waktunya.
- Baca Juga :Kenapa Wanita Sering Bilang 'Terserah' Saat Ditanya Mau Makan Apa? Ini Jawaban Ilmiahnya
Teh herbal (chamomile, peppermint, jahe): Biasanya tidak mengandung tannin atau kafein. Justru bisa membantu proses pencernaan kalau dikonsumsi setelah makan.
Penelitian dari University of Pennsylvania di tahun 2017 lalu menemukan bahwa teh herbal tidak mengganggu penyerapan zat besi, bahkan bisa membantu menenangkan sistem pencernaan pascamakan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Minum Teh?
Menurut penulis buku How Not to Die, Dr. Michael Greger, M.D. waktu paling aman untuk minum teh adalah setidaknya 1 hingga 2 jam setelah makan. Ini memberi cukup waktu bagi tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan sebelum terkena efek tannin dan kafein.
Hal senada juga disampaikan oleh ahli gizi asal Amerika, Keri Glassman, MS, RD. Ia menyarankan agar teh dikonsumsi di sela waktu makan atau sebagai bagian dari rutinitas pagi atau sore, bukan langsung setelah makan utama.
Kalau kamu sudah terlanjur suka banget minum teh habis makan, coba beberapa tips ini supaya tetap sehat: