Pria Lebih Cepat Menikah Lagi Setelah Istri Meninggal? Ini Sebabnya

Ilustrasi pria lebih cepat menikah setelah ditinggal istri meninggal
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Tak jarang kita mendengar komentar tajam seperti, 'Baru saja istri meninggal, kok sudah nikah lagi?' atau 'Belum genap setahun, sudah ada pengganti'. Dalam banyak masyarakat, terutama yang menjunjung nilai tradisional, pria yang cepat menikah kembali setelah kepergian istrinya seringkali dianggap tak setia atau terlalu terburu-buru.

Kenapa Kita Merasa Orang Baik Sering Meninggal Lebih Dulu? Ini Jawaban Sainsnya

Namun, jika kita menengok lebih dalam, fenomena ini bukan hanya soal 'cepat move on'. Ada banyak faktor biologis, psikologis, bahkan sosiologis yang melatarbelakangi keputusan pria untuk menikah kembali dalam waktu relatif singkat. Sebaliknya, wanita yang kehilangan suami cenderung tidak atau sangat lambat untuk menikah lagi.

Apakah ini murni soal cinta? Ataukah ada hal lain yang perlu kita pahami sebelum menghakimi? Ternyata berdasarkan sejumlah studi ilmiah mengonfirmasi bahwa pria memang secara statistik lebih cepat menikah kembali setelah ditinggal wafat istrinya.

Mengenal Vitiligo, Bukan Sekadar Masalah Kulit, Tapi Juga Psikologis

Salah satu studi besar dari National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 60 perssen pria menikah kembali dalam waktu 2 tahun setelah kematian istri, sementara hanya 20 persen wanita yang melakukan hal yang sama. Bahkan, menurut riset dari Harvard University, waktu rata-rata pria menikah lagi adalah sekitar 1,7 tahun, sedangkan wanita membutuhkan lebih dari 4 tahun, atau tidak menikah lagi sama sekali.

Fenomena ini dikenal dalam literatur akademik sebagai Widowhood Effect, yang bukan hanya berkaitan dengan peningkatan risiko kematian pasangan yang ditinggal, tetapi juga bagaimana pria cenderung mengisi kekosongan emosional dan praktis dengan pernikahan baru.

Kenapa Pacar yang Terlihat Sempurna Bisa Selingkuh? Ini Penjelasan Ahli Psikologi!

Penelitian dari University of California, Los Angeles (UCLA) juga mengungkapkan bahwa dalam banyak rumah tangga, istri memegang peranan penting dalam hal pengaturan kehidupan sehari-hari mulai dari makanan, kesehatan, hingga hubungan sosial. Ketika sosok itu hilang, pria bisa merasa 'kehilangan sistem hidupnya,' bukan hanya kehilangan pasangan.

Penjelasan Psikologis dan Emosional

Halaman Selanjutnya
img_title