Apa Itu Romantis? Perilaku Baru Kelas Menengah Setelah Viral Rojali dan Rohana
- Freepik
Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, tren perilaku konsumen di Indonesia mengalami pergeseran yang menarik. Setelah kemunculan istilah rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya-nanya), kini muncul fenomena baru bernama romantis atau rombongan minta diskon.
Istilah romantis menggambarkan kelompok konsumen, khususnya dari kalangan kelas menengah yang semakin gemar meminta potongan harga dalam setiap transaksi. Fenomena ini tidak hanya terjadi di pasar tradisional, tetapi juga di pusat perbelanjaan modern, toko ritel, bahkan platform e-commerce.
Konsumen yang termasuk kategori Romantis cenderung mencari berbagai cara untuk mendapatkan harga terbaik. Baik melalui promo, kode voucher, hingga negosiasi langsung.
Latar Belakang Munculnya Romantis
Munculnya Romantis tak lepas dari perubahan kondisi ekonomi dan perilaku belanja masyarakat pasca tren Rojali dan Rohana. Rojali memperkenalkan kebiasaan berburu barang dengan sistem lelang demi harga miring, sedangkan Rohana merefleksikan perilaku konsumen yang cenderung menunda atau menahan belanja demi mendapatkan momen promo yang tepat.
Setelah kedua tren tersebut populer, kelas menengah Indonesia mulai semakin terlatih dalam strategi mencari harga hemat. Romantis menjadi kelanjutan dari tren tersebut, dengan fokus pada permintaan diskon langsung sebagai bagian dari interaksi antara pembeli dan penjual.