AI Ancam Banyak Profesi, Reskilling dan Upskilling Jadi Penyelamat Karier
- Freepik
Lifestyle – Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah mengubah lanskap dunia kerja secara signifikan. Teknologi ini mampu menyelesaikan berbagai tugas dengan kecepatan dan akurasi yang sulit disaingi manusia.
Mulai dari analisis data, pembuatan laporan, hingga interaksi dengan pelanggan, AI kini hadir di hampir semua sektor. Meski membawa kemudahan dan efisiensi, AI juga memicu kekhawatiran akan hilangnya lapangan kerja, terutama bagi profesi yang tugasnya bersifat rutin dan dapat diotomatisasi.
Berbagai riset dan laporan media internasional menunjukkan bahwa AI tidak hanya mengubah cara kerja, tetapi juga menggeser keterampilan yang paling dibutuhkan di pasar tenaga kerja. Profesi yang tidak beradaptasi berisiko tergantikan, sementara mereka yang mampu mengembangkan kemampuan baru berpeluang besar untuk bertahan.
Oleh karena itu, memahami strategi bertahan di era AI menjadi hal penting, bukan hanya untuk menjaga posisi pekerjaan saat ini, tetapi juga untuk membuka peluang karier di masa depan.
Berikut adalah beberapa strategi yang direkomendasikan oleh para ahli dan praktisi internasional untuk bertahan di dunia kerja ketika AI mulai menggantikan peran manusia.
1. Tingkatkan Keterampilan melalui Reskilling dan Upskilling
Pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling) adalah langkah penting untuk tetap relevan di dunia kerja. Banyak perusahaan besar, seperti JPMorgan Chase, telah meluncurkan program pelatihan AI untuk karyawannya, termasuk pelatihan menulis prompts efektif agar dapat memanfaatkan AI secara optimal. Menguasai keterampilan baru yang relevan akan meningkatkan daya saing Anda di pasar kerja.