5 Strategi Investasi yang Cocok untuk Pemula, dari Emas hingga Kripto

Ilustrasi menabung
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Memulai investasi bisa terasa membingungkan, apalagi jika Anda masih pemula. Banyaknya pilihan produk investasi, mulai dari emas, reksa dana, saham, hingga kripto, bisa membuat Anda bingung memilih mana yang paling cocok. 

Nggak Cukup Cuma Dana Darurat dan Tabungan! Ini 5 Pos Keuangan yang Harus Kamu Punya

 

Padahal, dengan strategi yang tepat, Anda bisa mulai berinvestasi secara perlahan tanpa harus memiliki modal besar atau pengalaman panjang.

Bukan Gara-gara Malas, Ini 6 Alasan Gen Z Banyak yang Sulit Dapat Kerja

 

Investasi bukan hanya soal mengejar keuntungan cepat, tapi juga membangun kebiasaan finansial jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami risiko, potensi imbal hasil, dan tujuan keuangan pribadi sebelum menanamkan uang ke suatu instrumen. 

5 Ide Bisnis Tanaman Hias Hasilkan Cuan dari Rumah, Berminat?

 

Berikut lima strategi investasi yang ramah bagi pemula, mulai dari yang konservatif hingga berisiko tinggi.

 

1. Mulai dari Investasi Emas

 

Investasi emas adalah salah satu strategi paling aman untuk pemula. Emas bersifat tahan inflasi, mudah dicairkan, dan relatif stabil nilainya. Anda bisa mulai membeli emas digital melalui aplikasi resmi atau menyimpannya dalam bentuk fisik.

 

Menurut proyeksi lembaga keuangan global seperti Goldman Sachs, harga emas diprediksi terus meningkat hingga US$4.000 per ons atau setara Rp65,2 juta dalam beberapa tahun ke depan. Untuk pemula yang ingin bermain aman, emas adalah pilihan bijak untuk membangun fondasi keuangan.

 

2. Reksa Dana Pasar Uang untuk Risiko Rendah

 

Jika Anda belum siap dengan fluktuasi harga yang tajam, reksa dana pasar uang bisa menjadi langkah awal. Reksa dana ini dikelola oleh manajer investasi profesional dan isinya terdiri dari instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi jangka pendek.

 

Return-nya memang lebih kecil dibanding saham, sekitar 4–6% per tahun, tetapi jauh lebih aman. Selain itu, Anda bisa memulai dengan modal kecil, bahkan mulai dari Rp100 ribu, melalui platform investasi digital.

 

3. Saham Blue Chip untuk Jangka Menengah–Panjang

 

Bagi Anda yang sudah mulai memahami risiko, investasi saham bisa memberi potensi keuntungan yang lebih besar. Pilihlah saham dari perusahaan besar dan mapan (blue chip), seperti sektor perbankan, telekomunikasi, atau consumer goods.

 

Meski harga saham bisa fluktuatif dalam jangka pendek, saham blue chip cenderung stabil dalam jangka panjang. Strategi yang bisa diterapkan pemula adalah dollar cost averaging (DCA), yaitu membeli saham dalam jumlah tetap secara berkala, tanpa tergantung kondisi pasar.

 

4. Mulai Kenali Investasi Kripto

 

Investasi kripto seperti Bitcoin dan Ethereum kini semakin mudah diakses, bahkan bagi pemula. Meski tergolong berisiko tinggi karena volatilitasnya, kripto tetap menarik karena potensi keuntungannya yang besar.

 

Sebagai contoh, Bitcoin telah mencatatkan kenaikan lebih dari 800.000% sejak 2010. Namun, penting untuk membatasi porsi investasi kripto Anda, misalnya tidak lebih dari 5–10% dari total portofolio. Gunakan platform kripto yang diawasi oleh otoritas seperti Bappebti di Indonesia, dan selalu lakukan riset sebelum membeli aset digital.

 

5. Diversifikasi dan Disiplin Menabung

 

Strategi penting yang sering dilupakan pemula adalah diversifikasi. Artinya, Anda tidak menaruh semua uang pada satu instrumen saja. Kombinasikan emas untuk stabilitas, reksa dana untuk manajemen risiko, saham untuk pertumbuhan, dan kripto untuk peluang agresif.

 

Selain itu, tetapkan target menabung secara rutin, misalnya menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan untuk investasi. Disiplin adalah kunci dalam membangun portofolio yang sehat dan bertumbuh.

 

Memulai investasi tak harus menunggu jadi ahli. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Emas menawarkan ketenangan, reksa dana memberikan kemudahan, saham menghadirkan pertumbuhan, dan kripto membuka potensi besar di era digital.

 

Sebagai pemula, jangan terpancing tren sesaat. Fokuslah membangun kebiasaan investasi yang konsisten dan terukur. Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa mencapai kebebasan finansial di masa depan.