Kisah Jensen Huang Membangun Kekayaan, dari Pelayan Restoran hingga Jadi Manusia Berharta Rp2.400 Triliun
- Freepik
Kekayaan Huang sebagian besar berasal dari kepemilikannya atas sekitar 3–3,8% saham NVIDIA. Seiring harga saham melonjak dari USD 5 saat IPO pada 1999 menjadi lebih dari USD 1300 per saham pada 2025, nilai sahamnya pun meroket.
Pada pertengahan 2025, nilai kekayaan bersih Huang mencapai lebih dari USD 100 miliar. Ia pun masuk jajaran 10 besar orang terkaya di dunia, sejajar dengan Warren Buffett dan Bill Gates, menurut Forbes dan Bloomberg Billionaires Index.
Meskipun gaji pokoknya sebagai CEO relatif kecil (sekitar USD 1 juta per tahun), kompensasi total Huang—termasuk bonus, stock options, dan restricted stock units (RSU), mencapai puluhan bahkan ratusan juta dolar setiap tahun. Salah satu laporan menyebutkan ia juga menerima dividen tahunan lebih dari USD 28 juta.
Gaya Kepemimpinan dan Strategi Jangka Panjang
Huang dikenal sebagai pemimpin yang visioner namun tetap membumi. Ia memimpin NVIDIA dari balik layar, menghindari eksposur pribadi berlebihan, dan lebih banyak berbicara tentang teknologi ketimbang kekayaan. Dalam wawancara dengan Time, Huang menyebut bahwa “AI adalah pendorong revolusi industri berikutnya, dan NVIDIA ada di pusatnya.”
Keberhasilan Huang juga ditopang oleh fokus jangka panjang. Ia tidak pernah menjual semua sahamnya atau mengambil keuntungan cepat. Sebaliknya, ia terus berinvestasi pada riset dan pengembangan, dan mendorong perusahaan untuk masuk ke sektor otomotif, data center, hingga robotika.
Filantropi dan Gaya Hidup