Mengenal Carbon Trading, Instrumen Investasi Hijau Bernilai Ratusan Miliar Dolar
- Freepik
Lifestyle – Perdagangan karbon atau carbon trading semakin dilirik dunia sebagai instrumen penting untuk mengurangi emisi sekaligus menggerakkan ekonomi hijau. Skema ini memungkinkan kredit karbon diperjualbelikan sebagai kompensasi atas emisi yang dihasilkan, sehingga memberi nilai ekonomi pada upaya menjaga lingkungan.
Tidak hanya berperan dalam agenda keberlanjutan, carbon trading juga membuka peluang bisnis besar. Nilainya mencapai ratusan miliar dolar AS secara global, menjadikannya salah satu instrumen investasi hijau dengan prospek paling menjanjikan dalam dekade mendatang.
Indonesia disebut memiliki potensi kredit karbon senilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi strategis, karena selain memiliki sumber daya alam yang luas, negara ini juga tengah bertransformasi menuju ekonomi hijau. Jika dimanfaatkan dengan optimal, perdagangan karbon dapat menjadi sumber devisa baru sekaligus memperkuat daya tarik investasi asing.
Visi besar tersebut selaras dengan agenda Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan perekonomian senilai 7 triliun dolar AS.
Wook Lee, Presiden Direktur PT Edena Capital Nusantara, menegaskan bahwa transformasi keuangan global saat ini juga mendorong tumbuhnya tokenisasi aset, termasuk kredit karbon. “Transformasi keuangan global sedang terjadi sekarang,” ujarnya di Jakarta, Senin, 8 September 2025.
Token EDENA Melantai di Indodax
- Istimewa
PT Edena Capital Nusantara sendiri tengah mengembangkan platform aset keuangan digital yang akan mencatatkan Token EDENA di Indodax. Melalui platform tersebut, perusahaan menargetkan aliran investasi asing sebesar 10 miliar dolar AS pada 2026, naik hingga 50 miliar dolar AS pada 2027.