Tidur pun Jadi Destinasi! Sambut Sleep Tourism, Tren Wisata Paling Inovatif di 2025
- Pixabay/ AiArtista
Faktanya, laporan tahun 2024 oleh HTF Market Intelligence menemukan sektor di seluruh dunia bernilai lebih dari US$690 miliar (£544 miliar) dan diperkirakan akan tumbuh sebesar US$400 miliar (£315 miliar) antara tahun 2024 dan 2028.
Mengapa tren ini berkembang?
Pertumbuhan ini merupakan bagian dari pergeseran yang lebih luas menuju pandangan kesehatan dari perspektif 360 derajat. "Orang-orang telah lama memperhatikan pola makan dan kesehatan fisik mereka melalui kebugaran, tetapi bab selanjutnya adalah tidur," jelas Charlie Morley, seorang ahli tidur dan mimpi yang telah menulis empat buku tentang topik tersebut.
Morley telah bermitra dengan sejumlah hotel dalam program tidur dan mimpi termasuk Nomade di Tulum, Meksiko dan Kimpton Fitzroy di London. "Hotel-hotel telah menyadari bahwa orang-orang menggunakan perjalanan ini, saat mereka jauh dari pekerjaan atau anak-anak mereka, sebagai kesempatan untuk benar-benar memprioritaskan tidur yang baik," tambah Morley.
Apa manfaat Sleep Tourism, di mana bisa dilakukan?
Dalam kategori perjalanan yang terus berkembang ini, pendekatannya sangat bervariasi. Di satu sisi spektrum, peningkatan spa yang dikelola oleh dokter membuka jalan bagi program yang didukung oleh sains yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang berlangsung dan berdampak pada kehidupan. Ambil contoh spa medis, SHA Wellness Clinic di Andalusia, Spanyol, tempat spesialis kedokteran tidur internal Dr. Vicente Mera membuat paket Sleep Well klinik untuk tamu yang mengalami kesulitan tidur, menderita gangguan tidur, atau tidak merasa cukup istirahat saat bangun.
“Kami melakukan penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi masalah seperti mendengkur, gerakan malam hari, atau kesulitan bernapas. Ini termasuk memeriksa saluran udara, jantung, dan sistem saraf,” jelas Dr. Mera. Dari sini, tim membuat rencana perawatan yang dipersonalisasi yang mencakup perubahan gaya hidup, penyesuaian pola makan, suplemen, dan terapi seperti CPAP (tekanan saluran udara positif berkelanjutan) untuk sleep apnea atau fototerapi untuk meningkatkan respons tubuh terhadap cahaya. “Tujuan kami adalah memulihkan tidur dan tingkat energi alami dan restoratif secara bertahap,” imbuhnya.