Mengenal Ritual Melukat di Bali, Bolehkah Non-Hindu Melakukannya?

Ilustrasi melukat di Tirta Empul
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

LifestyleBali, yang dikenal sebagai Pulau Dewata, menawarkan kekayaan budaya dan spiritual yang memikat wisatawan dari seluruh dunia. Salah satu tradisi yang kini semakin populer adalah ritual Melukat, sebuah upacara pembersihan jiwa yang berakar pada kepercayaan Hindu Bali. 

Cara Keluar dari Bandara Bali Cuma Rp8 Ribuan, Bisa Langsung ke Pelabuhan Sanur

Ritual ini tidak hanya bertujuan untuk menyucikan tubuh secara fisik, tetapi juga membersihkan pikiran dan jiwa dari energi negatif, memberikan rasa damai dan keseimbangan batin. 

Menariknya, Melukat kini menjadi bagian dari wisata spiritual, menarik perhatian wisatawan non-Hindu yang ingin merasakan pengalaman budaya mendalam. Namun, bolehkah non-Hindu mengikuti ritual ini? 

Apa Itu Ritual Melukat?

10 Tempat Party Paling Hits di Bali, Vibesnya Asik Banget!

Melukat berasal dari kata “sulukat” dalam bahasa Bali, yang terdiri dari “su” (baik) dan “lukat” (pembersihan), sehingga diartikan sebagai penyucian yang baik. Ritual ini merupakan bagian dari tradisi Hindu Bali yang bertujuan untuk menghilangkan klesa (kotoran batin) dan mengembalikan keseimbangan spiritual. 

Menurut kepercayaan Hindu Bali, air suci atau tirta yang digunakan dalam Melukat memiliki kekuatan untuk menyerap energi negatif dan menyucikan jiwa. 

Homestay Murah Rp150 Ribuan di Sanur, Cuma 5 Menit dari Pantai

Ritual ini biasanya dilakukan di tempat-tempat suci seperti pura, mata air, sungai, atau pancuran yang dianggap memiliki energi spiritual, seperti Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Gianyar.

Halaman Selanjutnya
img_title