Mengenal Ritual Melukat di Bali, Bolehkah Non-Hindu Melakukannya?

Ilustrasi melukat di Tirta Empul
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Prosedur Pelaksanaan Melukat

Ide Liburan di Nusa Dua, Bali: Masih Jadi Salah Satu Destinasi Favorit di Indonesia

Ritual Melukat umumnya dipimpin oleh seorang pemangku (pemuka agama Hindu Bali) atau sulinggih (pendeta). Prosesnya dimulai dengan persiapan sesajen atau banten, seperti canang (rangkaian bunga dan janur) serta pejati (sesajen yang lebih kompleks), sebagai wujud penghormatan kepada dewa. 

Peserta kemudian dimantrai oleh pemangku, diikuti dengan penyiraman air kelapa muda yang melambangkan Dewa Siwa sebagai pelebur. Tahap utama adalah mandi di sumber air suci, seperti pancuran di pura atau sungai, dengan mengucapkan mantra seperti “Om Sarira Parisudhamam Swaha” yang berarti “Semoga tubuh dan pikiran menjadi suci.” 

Cara Keluar Bandara Bali Cuma Rp4 Ribu, Bisa Langsung Sampai Kuta

Peserta membasuh tubuh mulai dari kepala, sering kali dengan gargling dan meminum air suci sebanyak tiga kali, untuk menyucikan tubuh dan jiwa.

Tempat Populer untuk Melukat

Bali memiliki banyak lokasi suci untuk Melukat, masing-masing dengan keunikan tersendiri. Pura Tirta Empul, yang dibangun pada abad ke-10, adalah destinasi paling terkenal dengan 14 pancuran air suci yang mengalir dari mata air alami. 

5 Destinasi Favorit Para Artis di Bali, Nagita Slavina Biasanya ke Pantai Ini

Pura Dalem Pingit Sebatu di Gianyar menawarkan suasana lebih tenang dengan air terjun rendah yang jernih, cocok untuk pengalaman yang lebih intim. Pancoran Solas di Bangli, dengan 11 pancuran, dikenal memiliki energi penyembuhan yang kuat.

Halaman Selanjutnya
img_title