Ciri-Ciri Pendaki FOMO, Bisa Kelihatan dari 5 Hal Ini

Ilustrasi backpacker
Sumber :
  • Pixabay

Pendaki FOMO sering kali tidak mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum mendaki. Mereka terdorong oleh tren media sosial tanpa melatih stamina atau memahami medan gunung. Instruktur SAR Muhammadiyah menyarankan latihan kardio selama minimal dua minggu sebelum pendakian, seperti jogging atau naik turun tangga, untuk membangun daya tahan tubuh. 

Labuan Bajo, Raja Ampat, Ambon, Mana yang Paling Worth It Buat Liburan Akhir Tahun?

Namun, pendaki FOMO kerap mengabaikan hal ini, yang dapat menyebabkan kelelahan ekstrem, kram otot, atau bahkan penyakit ketinggian seperti edema paru. Kurangnya persiapan ini juga meningkatkan risiko tersesat, seperti kasus di Gunung Prau pada Juli 2024, di mana pendaki FOMO terjebak akibat cuaca buruk.

3. Mengabaikan Etika Pendakian

Pendaki FOMO sering kali tidak mematuhi etika pendakian, seperti membuang sampah sembarangan atau merusak vegetasi. Laporan dari pengelola Gunung Rinjani menyebutkan bahwa banyak pendaki FOMO meninggalkan sampah plastik, yang merusak ekosistem pegunungan. 

Ada Apa di Pantai Siung? Lokasi Hilangnya Dua Wanita Asal Jaktim Secara Misterius

Selain itu, mereka kerap mengabaikan peraturan, seperti mendaki tanpa izin resmi (SIMAKSI) atau menggunakan jalur ilegal untuk menghindari tiket masuk. Perilaku ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga dapat mengakibatkan sanksi, seperti blacklist selama beberapa tahun dari kawasan taman nasional, seperti yang terjadi di Gunung Gede Pangrango pada 2024.

4. Pemilihan Perlengkapan yang Tidak Sesuai

Pendaki FOMO cenderung memprioritaskan penampilan ketimbang keamanan dalam memilih perlengkapan. Mereka sering menggunakan sepatu kasual atau pakaian modis yang tidak cocok untuk medan gunung, seperti jeans atau jaket tipis, ketimbang sepatu trekking dan jaket tahan air. 

Halaman Selanjutnya
img_title
Tutorial Liburan Jakarta-Bali yang Ongkosnya Gak Sampai Rp500 Ribu, Hemat dan Praktis Banget!